Logo Bloomberg Technoz

PM Bayrou Guncang Politik Prancis Lewat Mosi Tidak Percaya

News
26 August 2025 07:30

Perdana Menteri Perancis Francois Bayrou. (Fotografer: Nathan Laine/Bloomberg)
Perdana Menteri Perancis Francois Bayrou. (Fotografer: Nathan Laine/Bloomberg)

William Horobin dan Samy Adghirni - Bloomberg News

Bloomberg, Perdana Menteri Prancis François Bayrou mengajukan mosi tidak percaya yang bisa menjatuhkan pemerintahannya paling cepat bulan depan. Langkah tersebut langsung memicu aksi jual aset Prancis karena investor bersiap menghadapi ketidakpastian politik yang lebih besar.

Partai sayap kanan National Rally, partai kiri France Unbowed, dan Partai Hijau menyatakan akan menolak mosi tersebut pada 8 September. Partai Sosialis juga menegaskan tidak akan mendukung pemerintah. Jika mayoritas anggota parlemen menolak, Bayrou akan dipaksa menyerahkan pengunduran diri pemerintahannya.


Kegagalan pemerintah Bayrou akan menandai jatuhnya kabinet Prancis untuk kedua kalinya dalam waktu singkat, setelah Perdana Menteri sebelumnya, Michel Barnier, hanya bertahan 90 hari. Situasi ini juga menegaskan posisi Presiden Emmanuel Macron yang kian rapuh sejak partainya kehilangan mayoritas di parlemen pada pemilu 2024. National Rally pimpinan Marine Le Pen, yang kini menjadi partai terbesar di majelis rendah, bahkan sudah menyerukan pemilu baru.

“Ya, ini memang berisiko. Tapi risiko terbesar adalah tidak melakukan apa-apa,” kata Bayrou dalam konferensi pers di Paris, Senin (25/8). “Kita tidak akan bisa keluar dari situasi ini jika tidak berani.”