Logo Bloomberg Technoz

Bangunan pertama yang berdiri di kawasan ini adalah Gedung Artha Graha. Gedung tersebut menjadi tonggak awal lahirnya SCBD sebelum kemudian berkembang pesat dengan sederet menara ikonik lainnya. Pada tahun 2002, DA melakukan penawaran umum perdana dengan melepas 100 juta saham di Bursa Efek Indonesia sebagai langkah ekspansi bisnis.

Siapa Pemilik SCBD?

Berdasarkan catatan resmi, PT Danayasa Arthatama Tbk merupakan pengembang utama SCBD. Perusahaan ini sendiri adalah anak usaha dari PT Jakarta International Hotels and Development Tbk (JIHD), yang telah lama berkiprah di dunia properti dan perhotelan.

JIHD adalah perusahaan yang berdiri sejak November 1969, dan mulai beroperasi secara komersial pada Maret 1974 dengan membuka Hotel Borobudur Intercontinental, kini dikenal sebagai Hotel Borobudur Jakarta. Hotel tersebut merupakan salah satu hotel bintang lima terbesar di ibu kota dengan fasilitas apartemen, taman tropis, dan lokasi strategis di pusat Jakarta.

Sejak tahun 1984, JIHD sudah tercatat di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia), menjadikannya salah satu dari 24 perusahaan pertama yang melantai di bursa. Reputasi ini semakin menguatkan posisi JIHD dalam industri properti dan perhotelan nasional.

Tomy Winata di Balik JIHD dan SCBD

Pengusaha Tomy Winata. (Angga Indrawan/Bloomberg Technoz).

JIHD dikenal luas sebagai perusahaan yang dimiliki oleh **Tomy Winata**, konglomerat Indonesia keturunan Tionghoa. Sosok yang akrab disapa **TW** ini lahir pada **23 Juli 1958**. Perjalanan hidupnya penuh lika-liku, dimulai dari seorang pekerja kasar di Jakarta setelah merantau dari Kalimantan.

Meski berasal dari keluarga sederhana, Tomy berhasil membangun jaringan bisnisnya dengan menggandeng perusahaan yang berkaitan dengan dunia militer pada awal kariernya. Dari sinilah, bisnisnya berkembang pesat hingga mampu menguasai sektor properti, perhotelan, hingga perbankan.

Saat ini, kekayaan Tomy Winata diperkirakan mencapai US$ 900 juta atau sekitar Rp 12 triliun. Kekayaan tersebut sebagian besar berasal dari kepemilikan perusahaan besar, termasuk JIHD dan Artha Graha Group.

SCBD: Simbol Modernitas di Pusat Jakarta

Dengan dukungan JIHD dan Danayasa Arthatama, SCBD kini dikenal sebagai kawasan bisnis paling modern di Indonesia. Gedung-gedung pencakar langit seperti Treasury Tower, Equity Tower, dan Pacific Place menghiasi kawasan ini.

Tidak hanya sebagai pusat bisnis, SCBD juga menjadi destinasi gaya hidup. Pusat perbelanjaan seperti Pacific Place Mall menghadirkan brand-brand internasional, sementara kawasan kuliner dan hiburan di sekitarnya menarik kalangan eksekutif hingga wisatawan.

Konsep superblok yang diterapkan di SCBD menjadikannya kawasan dengan integrasi tinggi. Transportasi publik juga dirancang mendukung, termasuk akses langsung ke MRT Jakarta dan jalur TransJakarta, memudahkan mobilitas pekerja dan pengunjung.

Peran JIHD dalam Dunia Properti dan Perhotelan

Sebagai induk dari Danayasa Arthatama, JIHD telah menunjukkan kiprahnya lebih dari 40 tahun. Perusahaan ini beroperasi dalam empat segmen utama: real estat, jasa konstruksi, telekomunikasi, dan manajemen perhotelan.

JIHD dikenal konsisten menghadirkan produk inovatif di industri properti. Hotel Borobudur Jakarta, misalnya, menjadi ikon perhotelan bintang lima dengan fasilitas mewah yang telah melayani tamu dari dalam dan luar negeri selama puluhan tahun.

Dengan reputasi tersebut, JIHD semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pionir industri properti di Indonesia. Kehadiran SCBD adalah bukti nyata keberhasilan perusahaan dalam mengembangkan proyek skala besar yang berkelas dunia.

Artha Graha Group: Payung Bisnis Tomy Winata

Selain JIHD, Tomy Winata juga membangun kerajaan bisnis lain melalui Artha Graha Group atau dikenal sebagai Artha Graha Network (AG). Grup ini menaungi lebih dari 20 perusahaan, termasuk JIHD dan Danayasa Arthatama.

AG memiliki portofolio bisnis yang luas, mulai dari perbankan, properti, konstruksi, telekomunikasi, hingga jasa keuangan. Dengan jaringan bisnis yang besar, AG menjadi salah satu konglomerasi paling berpengaruh di Indonesia.

Keterlibatan AG dalam pembangunan SCBD memperkuat posisi Tomy Winata sebagai tokoh penting di balik wajah modern Jakarta.

SCBD Sebagai Magnet Pencari Kerja

Pusat perekonomian Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. (Dok: Bloomberg)

Selain identitasnya sebagai pusat bisnis, SCBD juga menjadi magnet bagi para pencari kerja. Banyak orang berambisi bisa bekerja di kawasan ini karena citra prestisius dan fasilitas kerja yang lengkap.

Bekerja di SCBD tidak hanya soal gaji, tetapi juga gengsi. Kawasan ini identik dengan perusahaan multinasional, bank besar, hingga startup ternama. Tidak heran, banyak anak muda menjadikan SCBD sebagai impian karier.

Fasilitas transportasi, pusat kuliner, hingga gaya hidup urban di sekitarnya menjadikan SCBD sebagai kawasan dengan daya tarik tinggi, baik untuk bekerja maupun bersosialisasi.

Masa Depan SCBD

Melihat perkembangan pesatnya, SCBD diyakini akan terus menjadi pusat pertumbuhan bisnis di Indonesia. Kawasan ini bukan hanya menampilkan gedung-gedung mewah, tetapi juga mencerminkan kekuatan ekonomi nasional yang semakin modern dan kompetitif.

Dalam jangka panjang, SCBD diprediksi akan semakin terintegrasi dengan sistem transportasi publik ibukota, serta menghadirkan lebih banyak ruang publik untuk mendukung gaya hidup urban.

Dengan dukungan perusahaan-perusahaan besar di baliknya, SCBD tidak hanya menjadi simbol modernitas, tetapi juga pusat penggerak ekonomi Jakarta dan Indonesia secara keseluruhan.

SCBD dan Warisan Bisnis Tomy Winata

SCBD adalah bukti nyata bagaimana visi bisnis bisa mengubah wajah sebuah kota. Dari rancangan awal tahun 1987 hingga menjadi superblok modern, SCBD kini berdiri sebagai kawasan bisnis paling bergengsi di Indonesia.

Di baliknya ada nama besar Tomy Winata dengan jaringan perusahaannya, mulai dari JIHD hingga Artha Graha Group. Perjalanan dari seorang kuli bangunan hingga menjadi konglomerat adalah kisah inspiratif yang turut mewarnai lahirnya SCBD.

Bagi banyak orang, SCBD adalah impian. Kawasan ini bukan hanya ruang kerja, melainkan simbol kesuksesan dan modernitas Indonesia. Dengan segala fasilitas dan daya tariknya, SCBD dipastikan akan terus menjadi pusat perhatian bisnis dan gaya hidup di Jakarta.

(seo)

No more pages

Artikel Terkait