Pakar Tegaskan Gerbong Khusus Perokok di Kereta Membahayakan
Muhammad Fikri
22 August 2025 08:30

Bloomberg Technoz, Jakarta - Usulan anggota DPR agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyediakan gerbong khusus perokok menuai penolakan keras dari kalangan medis.
Epidemiolog Griffith University Australia, dr. Dicky Budiman, menilai ide itu bukan hanya tidak realistis secara teknis, tetapi juga membahayakan kesehatan publik.
“Gerbong khusus merokok adalah langkah mundur dan bertentangan dengan prinsip perlindungan kesehatan publik. Tidak ada rekayasa ventilasi yang bisa sepenuhnya mencegah paparan asap rokok,” kata Dicky, Jumat (22/8/2025).
Ia menegaskan bahwa asap rokok tidak berhenti ketika api padam. Residu nikotin, tar, hingga nitrosamin dapat menempel di kursi, dinding, tirai, maupun pakaian penumpang, dan melepaskan kembali zat berbahaya saat suhu atau kelembaban berubah. Fenomena ini dikenal sebagai third hand smoke dan terbukti memicu stres oksidatif, inflamasi, hingga kerusakan fungsi pembuluh darah
“Paparan singkat saja bisa memperberat gejala pada penderita asma, jantung, ibu hamil, bayi, atau lansia. Artinya, bukan hanya perokok, tetapi semua penumpang dan petugas kereta akan terpapar risiko,” ujarnya.


































