Dia pun mengatakan awal mulanya memang diadakan rapat harian untuk diskusi acara tersebut, hal ini didasari ada beberapa ormas islam yang mengantisipasi pelaksanaan Festival Colour Run itu.
"Kami sudah meneruskan suara-suara dari ormas-ormas khususnya yang bernuansa Islam. Ternyata FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) juga menyampaikan hal yang sama didukung dan diperkuat oleh semua stakeholder yang diundang," jelasnya.
Dalam pertemuan rapat tersebut, menurutnya, ormas menolak color run karena melihat benang merah dengan komunitas LGBT. Warna Pelangi yang indentik dengan acara tersebut dinilai menyerupai simbol komunitas tersebut.
"Salah satunya simbol-simbol dan cara-cara nya mirip dengan itu,"katanya.
(dec/spt)
No more pages
































