Data manufaktur menunjukkan pertumbuhan tercepat sejak 2022. Gubernur The Fed Cleveland Beth Hammack menegaskan tidak akan mendukung pelonggaran kebijakan jika keputusan harus diambil saat ini.
Meski data terbaru menunjukkan kenaikan klaim pengangguran—tanda pelemahan pasar tenaga kerja—indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) yang solid membuat pelaku pasar memangkas ekspektasi pemangkasan suku bunga. Pasar uang kini menilai peluang pemangkasan suku bunga September sekitar 70%, turun dari lebih 90% sepekan sebelumnya.
“The Fed berada di posisi sulit, dengan tekanan untuk memangkas suku bunga sementara inflasi meningkat dan pasar tenaga kerja melambat. Kedua indikator itu bergerak berlawanan dengan mandat ganda The Fed,” kata Bret Kenwell, analis investasi AS di eToro.
Harga minyak naik pada Kamis setelah pejabat perdagangan pemerintahan Trump menyatakan kemungkinan tambahan tarif bagi India akibat pembelian minyak mentah Rusia.
Sementara itu, Departemen Kehakiman AS memberi sinyal rencana investigasi terhadap Gubernur The Fed Lisa Cook. Seorang pejabat senior bahkan mendorong Powell untuk mencopotnya dari jajaran dewan. Kepala pembiayaan perumahan era Presiden Donald Trump, Bill Pulte, menyerukan penyelidikan terkait dugaan perjanjian hipotek yang dibuat Cook pada 2021.
Jackson Hole
Pidato tahunan Gubernur The Fed di Jackson Hole kerap menjadi momen penting untuk memberi sinyal perubahan kebijakan. Namun, sejumlah indikator ekonomi saat ini masih bergerak tidak searah. Dengan masih adanya rilis data ekonomi sebelum pidato, Powell diperkirakan akan menjaga pernyataan tetap berhati-hati.
“Hal krusial dari simposium Jackson Hole adalah apakah Powell akan memperbarui fungsi reaksi kebijakan moneternya,” ujar Calvin Tse dari BNP Paribas. “Dalam skenario dasar kami, Powell tetap pada kerangka yang ia sampaikan Juli lalu. Hal ini bisa menjadi kejutan yang bernuansa hawkish bagi pasar.”
Sejumlah pejabat The Fed lain yang berbicara Rabu dan Kamis juga menegaskan nada hawkish serupa. Gubernur The Fed Atlanta Raphael Bostic menilai satu kali pemangkasan suku bunga tahun ini sudah cukup. Sementara Jeffrey Schmid, Gubernur The Fed Kansas City, menekankan bahwa risiko inflasi masih lebih besar dibanding risiko pelemahan pasar tenaga kerja.
Dalam komunikasi maupun implementasi kebijakan, The Fed harus berhati-hati, menurut Jim Baird dari Plante Moran Financial Advisors.
“Jika terlalu cepat atau agresif memangkas suku bunga, The Fed berisiko mendorong ekspektasi inflasi lebih tinggi,” ujarnya. “Namun jika terlalu lambat, kondisi pasar tenaga kerja bisa semakin memburuk dan ekonomi berisiko melambat.”
(bbn)





























