Pendapatan dari seri mainan The Monsters, yang mencakup Labubu, mencapai 4,81 miliar yuan, dibandingkan dengan 626,8 juta yuan pada periode yang sama tahun lalu.
Pop Mart akan terus memperluas jangkauan globalnya dengan mendirikan jaringan offline di berbagai lokasi penting, meningkatkan investasi pada situs web dan aplikasi yang dikembangkan sendiri, serta berencana berkolaborasi dengan lebih banyak merek dan seniman internasional.
"Kami yakin kemampuan Pop Mart yang kuat dalam inkubasi dan operasional IP [properti intelektual] serta ekspansi ke luar negeri akan terus mendukung momentum pertumbuhan yang solid" di paruh kedua tahun ini, tulis analis Citigroup, termasuk Lydia Ling.
Awal bulan ini, Pop Mart membuka toko besar di pusat perbelanjaan ikonik Bangkok, Iconsiam. Pada Maret, perusahaan menyatakan berencana membuka sekitar 100 gerai tambahan di luar daratan China pada tahun 2025.
Dalam wawancara dengan media China pada Juli, pendiri dan CEO Wang Ning mengatakan pertumbuhan perusahaan secara internasional jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.
Dia memperkirakan penjualan di luar negeri mungkin akan melampaui pasar domestik China pada tahun 2025, dan penjualan di Amerika Utara mungkin akan melampaui penjualan di Asia Tenggara tahun ini.
Mainan Pop Mart umumnya dijual dengan harga lebih tinggi—dan menghasilkan margin yang lebih besar—di pasar Barat dibandingkan di China.
Hype seputar Labubu dan pertumbuhan yang kuat mendorong reli saham Pop Mart, yang telah melesat 213% sepanjang tahun ini.
(bbn)































