Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, peningkatan kapasitas adaptif dalam mengidentifikasi, menilai, mengelola, dan memantau resiko secara cepat di tengah perubahan merupakan faktor yang makin penting, tegas Mahendra.

Dirinya juga mengatakan bahwa terdapat berbagai tantangan yang perlu dikelola bersama dalam membangun GRC yang relevan dengan kondisi global saat ini, yang meliputi integrasi GRC ke dalam strategi dan operasi organisasi yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur.

"Ke depan, membangun ekonomi yang inklusif dan tangguh, menuntut integrasi antarsektor, regulasi yang responsif, kebijakan fiskal dan moneter yang sinergis, serta penggunaan GRC yang adaptif dan kolaboratif. Hal ini yang menjadi semakin krusial dalam menopang pertumbuhan yang berkelanjutan dan memperkuat ketahanan nasional kita," tutur dia. 

Di samping itu, Mahendra menyebut bahwa di tengah perlambatan ekonomi global, perekonomian Indonesia menunjukkan ketahanan yang baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,12% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal II-2025. 

Mahendra pun mengeklaim bahwa stabilitas sektor jasa keuangan RI tetap terjaga. Dalam laporan terbarunya, Dana Moneter Internasional (IMF) meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dan termasuk di antaranya pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini dan 2026.

Di lain pihak, lembaga pemeringkat global Standard & Poor's (S&P) mempertahankan rating Indonesia pada peringkat BBB untuk jangka panjang dan AA untuk jangka pendek dengan outlook stable. Penilaian ini mencerminkan kepercayaan yang terus terjaga terhadap kekuatan perekonomian, yang didukung oleh kondisi fiskal serta sektor keuangan yang solid. 

"OJK mendukung penuh kebijakan dan fasilitasi yang diberikan pemerintah dalam rangka meningkatkan daya saing, dalam merealisasikan peluang-peluang yang ada termasuk meningkatkan peran lembaga jasa keuangan dalam skema pembiayaan untuk program prioritas pemerintah," sebut Mahendra.

"Dengan tetap menerapkan manajemen resiko dan tata kelola yang baik, serta fokus pada penguatan ekosistem yang sehat, inklusif, dan kompetitif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tambah dia.

(far/wep)

No more pages