Para analis meniali tarif tersebut akan merugikan ekspor dan mengancam hampir 1% produk domestik bruto (PDB) negara Asia Selatan tersebut.
Selama bertahun-tahun, Modi menggaungkan kebijakan 'Make in India', dengan menggelontorkan miliaran dolar untuk insentif bagi perusahaan-perusahaan yang memproduksi secara lokal. Namun, dorongan untuk produk dan teknologi dalam negeri kini semakin mendesak di tengah meningkatnya ketidakpastian global.
"Ini adalah kesempatan untuk maju, untuk memvisualisasikan mimpi-mimpi besar, untuk berkorban demi tekad kita. Pemerintah dan saya bersama Anda, dan kita akan mengukir sejarah," kata pemimpin India itu.
Modi mengatakan kebijakan keamanan India telah memasuki "kenormalan baru," di mana terorisme tidak lagi dipisahkan dari penyokongnya, dan pemerasan nuklir tidak akan ditoleransi. Dia juga menyinggung isu nasionalisme, mengatakan sistem pertahanan senjata yang "presisi" akan dibangun secara mandiri.
Reformasi Lain
Memuji kekuatan India, Perdana Menteri mengatakan fundamental ekonomi makro negara tetap kuat, di mana inflasi terkendali dan cadangan devisa memadai. Hal ini berarti India "harus fokus pada tujuan yang lebih besar sekarang," ujarnya.
Pemerintah akan menerapkan berbagai perubahan dalam Pajak Barang dan Jasa (PBJ) agar menguntungkan industri, serta usaha kecil dan menengah.
"Kami akan melakukan reformasi GST generasi berikutnya. Ini akan mengurangi beban pajak di seluruh negeri," kata Modi, seraya menambahkan perubahan tersebut akan diumumkan sekitar festival Hindu Diwali, yang dijadwalkan pada Oktober tahun ini.
India memperkenalkan PBJ pada 1 Juli 2017, setelah menghapus berbagai pajak federal dan negara bagian dengan sistem terpadu. Perubahan pajak ini bisa mendongkrak ekonomi yang melambat dan meningkatkan pendapatan disposable (bisa dibelanjakan) kelas menengah.
Bank sentral India memperkirakan ekonomi akan tumbuh 6,5% pada tahun fiskal yang dimulai pada April—sama seperti tahun lalu dan jauh di bawah rata-rata pertumbuhan 8% yang tercatat sebelumnya.
Modi menjelaskan negara ini juga akan membentuk gugus tugas yang akan mengusulkan reformasi generasi berikutnya dalam jangka waktu tertentu.
(bbn)






























