Logo Bloomberg Technoz

Putin pernah mencoba menekan Trump agar menyetujui kesepakatan senjata pada masa jabatan pertamanya, namun gagal. Meski Rusia telah terbuka untuk melanjutkan pembicaraan nuklir sejak tahun lalu, pada Juni pejabat Rusia mengakui bahwa memburuknya hubungan dengan Washington membuat peluang perjanjian pengganti kian tipis. Perjanjian terakhir kedua negara akan berakhir awal tahun depan.

Trump pun mengurangi harapan terjadinya terobosan, sebagian karena pengalaman memalukan pada KTT sebelumnya di mana ia berdiri di samping Putin dan tampak menerima klaim Moskow yang membantah campur tangan dalam pemilu AS 2016 — pernyataan yang menuai kritik bipartisan di Washington.

Pengumuman KTT kali ini tanpa melibatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy juga memicu kekhawatiran di antara sekutu Kyiv. Mereka khawatir Trump dapat menyetujui syarat damai yang menguntungkan Rusia, termasuk pertukaran wilayah, yang dapat merugikan Ukraina dan melemahkan keamanan Eropa.

Trump belakangan membantah anggapan bahwa Putin memegang kendali dalam perundingan, menulis di media sosial, Rabu (13/8):
“Jika saya mendapatkan Moskow dan Leningrad secara gratis sebagai bagian dari kesepakatan dengan Rusia, media palsu akan bilang saya membuat kesepakatan buruk!” tulisnya. Sebagai catatan, Leningrad kini bernama St. Petersburg.

Pertemuan Perdana Menuju KTT Kedua

Sepanjang pekan, Trump dan pejabat senior berusaha meredam ekspektasi, menyebut pertemuan ini sebagai pertemuan penjajakan.

Dalam wawancara dengan Brian Kilmeade Show, Kamis, Trump memperkirakan hanya ada “25% kemungkinan” pertemuannya dengan Putin akan sukses, dan menegaskan bahwa KTT kali ini adalah pendahulu bagi pertemuan kedua yang lebih penting.

“Pertemuan kedua akan sangat, sangat penting, karena di situlah kesepakatan akan dibuat. Saya tidak mau bilang ‘membagi-bagi’ sesuatu, tapi ya, kira-kira seperti itu,” ujarnya.

Trump bahkan menyebut kemungkinan pertemuan berikutnya melibatkan negara sekutu dan digelar di Alaska. “Saya ingin pertemuan berikutnya terjadi secepat mungkin, mungkin di Alaska, supaya praktis,” kata Trump.

Meski menyebut ini baru langkah awal, Trump tetap optimistis. “Saya rasa Presiden Putin akan membuat perdamaian. Presiden Zelenskiy juga. Kita lihat saja apakah mereka bisa akur, dan kalau bisa, itu akan luar biasa.”

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menegaskan tujuan KTT ini adalah “mengetahui dengan cepat apakah perdamaian mungkin dicapai atau tidak,” namun keputusan akhir tetap berada di tangan Ukraina dan Rusia.

Trump juga menegaskan siap memberikan “konsekuensi yang sangat berat” jika Putin menolak gencatan senjata, dan meyakinkan sekutu bahwa ia tidak akan menegosiasikan pertukaran wilayah pada KTT ini.

Daya Tarik Kremlin

Kremlin juga menyiapkan topik-topik yang diyakini menarik bagi Trump. Penasihat kebijakan luar negeri utama Putin, Yuri Ushakov, menyebut pertemuan akan mencakup pembahasan kerja sama ekonomi. Trump kerap mengaitkan perdamaian dengan peluang dagang dan penggunaan tarif untuk menekan negara lain mengakhiri konflik.

Delegasi Rusia akan membawa Menteri Keuangan Anton Siluanov dan perwakilan investasi internasional Kirill Dmitriev, menandakan potensi pembicaraan bisnis pasca-KTT.

Namun, menurut Bloomberg sebelumnya, Putin datang dengan rasa percaya diri tinggi bahwa Rusia sedang unggul di medan perang. Moskow menuntut Ukraina menyerahkan seluruh wilayah Donbas dan Krimea sebagai syarat gencatan senjata dan perundingan perdamaian jangka panjang.

“Tujuan Putin adalah memisahkan isu perang dari hubungan bilateral, termasuk yang strategis dan ekonomi,” kata Alexander Kolyandr, peneliti senior di Center for European Policy Analysis. “Topik bisnis, energi, dan sanksi finansial sama pentingnya, bahkan mungkin lebih penting bagi Putin.”

Trump pada Kamis menutup spekulasi bahwa Putin memiliki keuntungan, dengan mengklaim bahwa pertemuan puncak yang berlangsung di tanah AS harus dibaca sebagai sebuah kemenangan. Ia juga menepis anggapan bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk menawarkan Putin akses ke mineral tanah jarang atau pengurangan pasukan NATO di seluruh Eropa sebagai konsesi, dan membantah bahwa menyetujui pertemuan puncak tersebut telah memberikan kemenangan bagi pemimpin Rusia tersebut.

“Kalau kita bisa menyelesaikan perang, kita akan sangat senang. Soal mineral langka, itu relatif tidak penting—saya sedang mencoba menyelamatkan nyawa,” ujarnya.

(bbn)

No more pages