Sejumlah pihak yang skeptis khawatir bahwa Trump — yang sebelumnya mengatakan kesepakatan damai pada akhirnya akan mencakup pertukaran wilayah — dapat menerima syarat yang diajukan Putin dan merugikan Ukraina.
Trump meyakinkan para pemimpin dalam panggilan tersebut bahwa ia tidak akan menegosiasikan wilayah dengan Putin dan akan mendorong presiden Rusia itu untuk bertemu langsung dengan Zelenskiy, menurut sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut. Ia juga kembali menegaskan klaim bahwa ia akan segera mengetahui keseriusan Putin dalam bernegosiasi, serta menyatakan AS bersedia memberikan dukungan terhadap jaminan keamanan bagi Kyiv, meski tidak berupa keanggotaan penuh NATO.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, berbicara kepada wartawan usai panggilan tersebut, mengatakan bahwa keputusan soal kemungkinan konsesi wilayah sepenuhnya menjadi hak Ukraina, dan saat ini tidak ada “rencana pertukaran wilayah yang serius di meja perundingan.”
“Trump sangat jelas bahwa AS ingin mencapai gencatan senjata dalam pertemuan di Alaska ini,” kata Macron di Bregancon, Prancis. “Kami menegaskan kembali bahwa sampai tercapai gencatan senjata dan perdamaian yang langgeng, kita harus terus mendukung Ukraina, dan ketika saya mengatakan ‘kita’, itu berarti Eropa dan Amerika.”
Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance bergabung dengan para pemimpin Eropa dari Jerman, Prancis, Polandia, dan Italia, serta Zelenskiy dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte dalam diskusi yang berlangsung sekitar satu jam. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang juga hadir, mengatakan di media sosial bahwa pembicaraan itu “sangat baik” dan “memperkuat kesepahaman bersama untuk Ukraina.”
Trump menggambarkan panggilan tersebut serupa, mengatakan ia akan “memberi nilai 10” dan berjanji memberi pengarahan kepada Zelenskiy serta para pemimpin Eropa segera setelah pembicaraan selesai. Ia juga menegaskan kesiapannya untuk mundur dari perundingan jika menilai Putin tidak tulus.
“Mungkin saja tidak ada pertemuan kedua, karena jika saya merasa itu tidak tepat, atau saya tidak mendapatkan jawaban yang kita butuhkan, maka kita tidak akan mengadakan pertemuan kedua,” kata Trump.
Menurut sumber, Turki disebut-sebut sebagai salah satu lokasi yang dipertimbangkan untuk pertemuan trilateral antara Trump, Putin, dan Zelenskiy, jika pertemuan tersebut benar-benar terwujud.
Pembicaraan ini berlangsung setelah beberapa hari diplomasi intens antara pejabat AS, Eropa, dan Ukraina menjelang pertemuan Trump-Putin di Alaska pada Jumat mendatang.
Kanselir Jerman Friedrich Merz, yang menjadi tuan rumah panggilan dengan Trump, menegaskan bahwa Ukraina harus dilibatkan dalam setiap keputusan.
“Kami telah menegaskan bahwa Ukraina akan duduk di meja perundingan segera setelah ada pertemuan lanjutan,” ujar Merz di Berlin bersama Zelenskiy. “Presiden Trump ingin menjadikan gencatan senjata sebagai prioritas.”
Moskow menuntut Ukraina menyerahkan seluruh wilayah Donbas di timur, serta Krimea yang dianeksasi secara ilegal pada 2014, sebagai syarat untuk membuka gencatan senjata dan memulai negosiasi perdamaian jangka panjang, menurut laporan Bloomberg sebelumnya.
Jika syarat itu diterima, Kyiv harus melepaskan sebagian wilayah Luhansk dan Donetsk yang masih dikendalikan, memberikan kemenangan politik bagi Rusia yang belum pernah diraih secara militer selama lebih dari satu dekade.
Zelenskiy mengatakan awal pekan ini bahwa ia tidak akan menyerahkan Donbas, karena wilayah itu berpotensi menjadi landasan serangan baru Rusia di masa depan. Negara-negara Eropa juga menegaskan kepada AS bahwa mereka tidak akan mengakui wilayah yang diduduki secara ilegal oleh Rusia.
Macron menegaskan, “Pertanyaan tentang wilayah hanya akan dinegosiasikan oleh Presiden Ukraina.”
“Kami mendukung posisi ini dan hal itu juga disampaikan dengan jelas oleh Presiden Trump,” kata Macron, seraya menambahkan bahwa Trump “juga akan berjuang untuk mewujudkan” pertemuan trilateral dengan Putin dan Zelenskiy.
Kyiv dan sekutunya berpendapat bahwa gencatan senjata di sepanjang garis pertempuran saat ini harus menjadi langkah pertama menuju perundingan resmi. Para pemimpin Eropa juga menekankan kepada Trump bahwa Ukraina memerlukan jaminan keamanan yang kuat agar kesepakatan dapat bertahan.
“Jika tidak ada pergerakan dari pihak Rusia di Alaska, maka Amerika Serikat dan kami di Eropa harus, dan wajib, meningkatkan tekanan,” kata Merz. “Presiden Trump memahami dan pada dasarnya sejalan dengan posisi ini.”
Trump sejauh ini belum menerapkan langkah langsung terhadap Moskow, meski pekan lalu ia menggandakan tarif barang India menjadi 50% karena pembelian minyak Rusia, memicu kemarahan New Delhi.
Ia sebelumnya mengancam akan meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Moskow jika Putin tidak menyetujui gencatan senjata pada Jumat lalu. Tenggat waktu itu berlalu tanpa tindakan lebih lanjut setelah kedua pihak mengumumkan rencana KTT pertama sejak Trump kembali ke Gedung Putih pada Januari.
Para pemimpin Eropa juga mengatakan Trump, Putin, dan Zelenskiy dapat menandatangani gencatan senjata sekaligus menyepakati parameter utama perundingan damai dalam pertemuan trilateral, menurut sumber anonim yang mengetahui rencana tersebut.
Zelenskiy menegaskan bahwa para peserta panggilan sepakat “harus ada jaminan keamanan, dan harus lebih kuat jika Rusia menolak gencatan senjata di Alaska.”
“Kita perlu lebih banyak tekanan — tidak hanya dari Amerika, tetapi juga sanksi dari Eropa,” tegas Zelenskiy.
(bbn)
































