Meski inflasi terbilang tinggi, Subadra Rajappa dari Societe Generale menilai kenaikannya belum cukup besar untuk mengubah ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga tahun ini. Menurutnya, pemangkasan suku bunga pada September sudah sepenuhnya diperhitungkan pasar dan Gubernur The Fed Jerome Powell kemungkinan tidak akan mengubah sikap pada pertemuan di Jackson Hole pekan depan.
“Kenaikan inflasi barang dan jasa menunjukkan harga naik secara merata,” kata Rajappa. “Namun, pelemahan pasar tenaga kerja mungkin cukup menjadi alasan bagi The Fed untuk meninggalkan kebijakan yang agak ketat.”
Akselerasi yang merata ini menjadi “kekhawatiran terbesar” dari data inflasi kali ini, menurut Natalie Gallagher, ekonom utama di Board. Ia mencatat, meski inflasi jasa secara tahunan stabil dibanding tahun lalu, secara bulanan justru meningkat dari Juni. Hal ini menandakan momentum inflasi inti masih kuat, bahkan tanpa dampak signifikan dari tarif.
“Itulah tantangan nyata bagi The Fed, dan alasan mengapa data ini memperkuat sikap hati-hati mereka,” ujar Gallagher.
Gubernur The Fed Richmond Tom Barkin mengatakan ketidakpastian arah ekonomi mulai berkurang. Namun, ia menilai masih belum jelas apakah bank sentral harus lebih fokus mengendalikan inflasi atau mendukung pasar kerja. Sementara itu, Gubernur The Fed Kansas City Jeff Schmid menyatakan ia lebih memilih mempertahankan suku bunga untuk saat ini demi mencegah aktivitas ekonomi yang terlalu kuat memicu tekanan inflasi.
Donald Trump memperpanjang gencatan tarif dengan China selama 90 hari hingga November, menunda kenaikan tarif yang seharusnya berlaku pada Selasa. Dalam unggahan media sosial, Trump menyatakan tidak ada perubahan kebijakan perdagangan AS atau ketentuan kesepakatan dengan China. Pemerintah China juga mengumumkan perpanjangan penangguhan tarif serupa selama 90 hari.
“Penundaan tarif besar AS terhadap barang-barang China akan menjadi kabar baik, terutama bagi pengecer Amerika menjelang musim belanja Natal,” kata Susannah Streeter, Kepala Divisi Uang dan Pasar di Hargreaves Lansdown.
Saham Intel Corp melonjak 5,6% setelah Trump mengatakan anggota kabinetnya akan melanjutkan pembicaraan dengan CEO Intel Lip-Bu Tan dalam beberapa hari ke depan, menyusul pertemuan pada Senin. Dalam pernyataan resmi, Intel menyebut Tan dan Trump membahas “komitmen memperkuat kepemimpinan teknologi dan manufaktur AS,” dan menggambarkan pertemuan itu sebagai “terbuka dan konstruktif.”
Sementara itu, saham maskapai menjadi salah satu sektor dengan kinerja terbaik seiring penurunan harga minyak dan peringatan Spirit Airlines bahwa perusahaan mungkin tidak dapat bertahan sebagai entitas usaha berkelanjutan. Indeks gabungan saham maskapai naik 9,2%.
(bbn)





























