Dia mengatakan China mendukung rakyat Brasil dalam mempertahankan hak-hak sah negara mereka, menggambarkan hubungan antara kedua negara sebagai "yang terbaik dalam sejarah," menurut stasiun televisi pemerintah China, CCTV.
China bersedia bekerja sama dengan Brasil untuk memperkuat koordinasi dan menjadi contoh "persatuan dan kemandirian di antara negara-negara Selatan Global," ungkap Xi seperti dikutip CCTV.
Panggilan telepon ini menandai upaya Lula untuk membangun solidaritas di antara negara-negara BRICS, grup negara-negara berkembang utama, di mana Brasil merupakan anggota pendiri bersama Rusia, China, dan India.
Lula juga telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri India Narendra Modi dalam beberapa hari terakhir, saat Brasil menghadapi tekanan dari AS.
Brasil menjadi sasaran perang dagang Trump setelah ia memberlakukan tarif lebih tinggi untuk mengakhiri persidangan mantan Presiden Jair Bolsonaro atas tuduhan percobaan kudeta. Pemerintah Lula merespons dengan berusaha memperluas perdagangan dengan mitra lain, terutama China, India, dan Asia Tenggara.
Percakapan Xi dengan Lula juga terjadi setelah Trump kemarin (11/8/2025) mendesak China meningkatkan pembelian kedelai AS secara besar-besaran.
Beijing sudah mengimpor kedelai dalam jumlah besar dari pemasok utamanya, Brasil, dalam beberapa bulan terakhir, dan juga sedang menguji kargo percobaan bungkil kedelai dari Argentina untuk mengamankan pasokan bahan pakan ternak tersebut.
Trump memperpanjang penangguhan tarif selangit atas barang-barang China selama 90 hari hingga awal November. Meski begitu, anggota BRICS termasuk di antara negara-negara yang paling terpukul oleh tarif tinggi AS yang berlaku pekan lalu. Brasil memegang keketuaan bergilir BRICS tahun ini.
Trump mengecam BRICS sebagai kelompok anti-AS. Blok, yang didirikan pada tahun 2009, ini memperluas anggotanya tahun lalu yang kini juga mencakup Iran, Uni Emirat Arab, Ethiopia, dan Mesir.
Lula bertemu Xi pada Mei dalam kunjungan kenegaraan ke Beijing, di mana ia menandatangani lebih dari 30 perjanjian untuk investasi China di sektor pertambangan, infrastruktur transportasi, dan pelabuhan, di antara berbagai kesepakatan lainnya.
(bbn)






























