"Ini bukan hal yang terjadi sekali saja di mana Anda bangun pada suatu hari dan semua orang tahu apa saja tarifnya," beber Bostic.
Sebaliknya, evolusi tarif yang sering terjadi memperpanjang jangka waktu di mana tarif dan prospek harga yang lebih tinggi tetap menjadi perhatian konsumen, yang berisiko meningkatkan ekspektasi inflasi.
"Saya semakin yakin bahwa kita masih akan melihat penyesuaian strategis hingga tahun 2026," tuturnya.
Dia juga berargumen bahwa tujuan pemerintahan Trump dalam memberlakukan tarif ialah untuk merestrukturisasi rantai pasokan AS. Perubahan struktural yang dihasilkan, katanya, juga meningkatkan risiko dampak yang berkelanjutan.
Para pejabat The Fed mempertahankan suku bunga acuan pekan lalu tanpa perubahan, seperti yang mereka lakukan sepanjang tahun ini.
Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pasar tenaga kerja masih kuat, meski ada risiko penurunan. Para pejabat akan mempelajari lebih lanjut tentang inflasi dan lapangan kerja sebelum pertemuan mereka pada September.
Namun, pendekatan "wait and see" The Fed mulai dipertanyakan setelah data menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja jauh lebih lemah dalam tiga bulan hingga Juli dan belanja konsumen mulai melemah.
Bostic mengatakan laporan tenaga kerja tersebut mengejutkan dan revisi data mencerminkan ekonomi bergejolak. Namun, ia menambahkan ada alasan untuk meyakini bahwa fundamental ekonomi masih solid.
(bbn)


































