Logo Bloomberg Technoz

Trump menjelaskan kepada wartawan bahwa ia tidak ingin menyebut perkembangan ini sebagai "terobosan," karena ia pikir korban perang sangat membebani kedua pemimpin.

"Ini situasi yang mengerikan, kita ingin menghentikannya," kata Presiden AS itu.

Upaya untuk mengadakan pertemuan ketiga pemimpin tersebut muncul beberapa jam setelah Putin menjamu utusan khusus AS Steve Witkoff selama tiga jam diskusi di Moskow.

Menteri Luar Negeri Marco Rubio menekankan pertemuan tersebut bergantung pada kemajuan yang memadai menuju gencatan senjata singkat yang akan digunakan untuk mengakhiri perang.

Ia mengakui negosiasi konsesi teritorial dari Rusia dan Ukraina diperlukan, tetapi memperingatkan masih ada "banyak hambatan yang harus diatasi" dan pertemuan mungkin baru terwujud setelah pekan depan.

"Saya pikir yang kita miliki adalah pemahaman yang lebih baik mengenai kondisi, di mana Rusia siap mengakhiri perang, sekarang kita harus membandingkannya dengan apa yang Ukraina dan sekutu Eropa kita, tetapi tentu saja, terutama Ukraina bersedia menerimanya," kata Rubio dalam wawancara dengan Fox Business.

Presiden Rusia telah mengklaim wilayah Ukraina di Krimea, Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson meski pasukannya saat ini tidak menguasai seluruh wilayah tersebut.

AS sebelumnya menawarkan untuk mengakui Krimea, yang dianeksasi secara ilegal oleh Kremlin pada 2014, sebagai wilayah Rusia, bagian dari kesepakatan apa pun, dan secara efektif menyerahkan kendali atas sebagian wilayah Ukraina lainnya yang diduduki Rusia. Sebagai bagian dari proposal sebelumnya, kendali atas wilayah Zaporizhzhia dan Kherson akan dikembalikan ke Ukraina.

Trump menegaskan lokasi KTT belum ditentukan, tetapi Timur Tengah mungkin menjadi salah satu lokasinya. Baru-baru ini pada Mei, selama kunjungan Trump ke negara-negara Teluk, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menawarkan untuk menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin. Trump dan Putin mengadakan KTT langsung di Finlandia pada tahun 2018.

New York Times pertama kali melaporkan rencana Trump yang disampaikan melalui panggilan telepon dengan para diplomat.

Meski Gedung Putih memberikan sinyal kemajuan, Trump dan pejabat lainnya kembali menegaskan komitmen mereka untuk mengenakan tarif tambahan pada mitra dagang yang membeli energi Rusia guna menekan Moskow.

Sebelumnya pada Rabu pagi, Trump menggandakan tarif atas barang-barang India menjadi 50%, yang akan mulai berlaku tiga pekan lagi.

"Saya tidak tahu apakah itu ada hubungannya, tetapi kami telah mengadakan pembicaraan yang sangat produktif hari ini," ucap Trump.

Para pejabat AS sedang mempertimbangkan tindakan tambahan untuk menghentikan penjualan energi yang merupakan sumber dana utama bagi perang Rusia di Ukraina.  

"Mari kita lihat apa yang terjadi," kata Trump. "Sanksi sekunder, lebih banyak lagi. Ini hanya permulaan. Kita akan melihat lebih banyak lagi."

Pemerintahan Trump juga sedang mempertimbangkan sanksi baru terhadap armada tanker minyak rahasia Rusia dan beberapa entitas yang memfasilitasi operasinya, menurut sumber yang mengetahui hal ini. Kapal-kapal Rusia tersebut menjadi bagian penting dalam mengangkut minyaknya meski disanksi AS dan Eropa.

"Armada tanker bayangan adalah tulang punggung Rusia dalam menghindari sanksi dan membiayai perang," tutur Andriy Yermak, Kepala Staf Zelenskiy, melalui platform X.

Financial Times pertama kali melaporkan potensi tindakan terhadap armada tanker bayangan Rusia.

Para sumber mengatakan pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk membatasi pendapatan energi Putin. Opsi lain itu mencakup tindakan yang menargetkan perusahaan minyak dan memperketat implementasi pembatasan yang sudah ada.

Para ahli memperingatkan bahwa bahkan jika para pemimpin setuju untuk mengadakan KTT, gencatan senjata yang berkelanjutan akan sulit dinegosiasikan.

"Prospek KTT dalam waktu sesingkat itu bisa menciptakan ekspektasi yang tidak realistis pada tahap ini," kata Samuel Charap, ilmuwan politik senior di lembaga think tank kebijakan global RAND. "Paling baik, hal ini bisa memulai suatu proses, bukan menyelesaikan suatu kesepakatan.”

Pemerintahan Putin tidak banyak mengomentari percakapan Witkoff. Penasihat kebijakan luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov mengatakan kepada wartawan bahwa pemimpin Rusia bertukar "sinyal" dengan Trump mengenai Ukraina, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Harga minyak turun untuk sesi kelima berturut-turut karena para pedagang menanti apakah Trump akan memberlakukan langkah yang lebih ketat untuk membatasi aliran energi Rusia.

Harga minyak West Texas Intermediate turun 1,2% dan ditutup di atas US$64 per barel, mencatat rekor penurunan harian terpanjang sejak September, saat para pedagang bersiap menghadapi kemungkinan sikap yang lebih lunak terhadap Rusia dari yang sebelumnya digembar-gemborkan Gedung Putih.

Harga minyak berjangka terus merosot setelah laporan bahwa Trump berencana bertemu langsung dengan Putin secepatnya pekan depan.

(bbn)

No more pages