“Nvidia adalah tool dan pelengkap di tengah demam A),” kata Ben Narasin, pendiri dan mitra umum Tenacity Venture Capital, merujuk pada upaya bersama perusahaan teknologi terbesar di dunia untuk menghabiskan ratusan miliar dolar AS demi unggul dalam persaingan. Pembelian saham perusahaan AS oleh SoftBank mungkin akan memberikan pengaruh dan akses lebih besar ke chip Nvidia yang paling dicari, katanya. “Mungkin dia bisa melewati antrean.”
SoftBank, yang akan melaporkan hasil kuartalannya pada Kamis, seharusnya mendapat manfaat dari taruhan tersebut pada Nvidia — setidaknya di atas kertas. Nvidia mencatatkan kenaikan sekitar 90% dalam nilai pasar sejak mencapai titik terendah tahunan pada awal April, sementara TSMC naik lebih dari 40%.
Hal itu membantu mengompensasi kehilangan sebagian besar reli pasca-ChatGPT Nvidia — salah satu yang terbesar sepanjang sejarah. SoftBank, yang mulai bertaruh pada AI jauh sebelum chatbot ikonik OpenAI, melepas saham 4,9% di Nvidia pada awal 2019 yang kini bernilai lebih dari US$200 miliar.
Kerugian besar di Vision Fund juga menghambat kemampuan SoftBank untuk menjadi investor awal di bidang AI generatif. Upaya perusahaan untuk membeli kembali sebagian saham Nvidia, bersama dengan saham TSMC, akan membantu Son mendapatkan kembali akses ke bagian paling menguntungkan dari rantai pasokan semikonduktor.
Pendiri SoftBank berusia 67 tahun, Masayoshi Son, kini berupaya memainkan peran yang lebih sentral dalam penyebaran AI melalui kemitraannya secara luas—meliputi inisiatif pusat data Stargate senilai $500 miliar milik SoftBank bersama OpenAI, Oracle, dan dana investasi MGX yang didukung Abu Dhabi. Masayoshi Son juga sedang menjajaki kerja sama dengan TSMC dan pihak lain untuk berpartisipasi dalam pusat manufaktur AI senilai US$1 triliun di Arizona.
Properti intelektual Arm digunakan untuk menggerakkan sebagian besar chip mobile dan semakin banyak digunakan dalam chip server. Sementara, SoftBank dapat menempati posisi unik tanpa menjadi produsen itu sendiri, menurut Richard Kaye, co-head equity strategy di Comgest Asset Management asal Jepang dan investor jangka panjang SoftBank.
“Saya berpikir dia melihat dirinya sebagai penyedia alami teknologi semikonduktor AI,” katanya. “Yang sebenarnya diinginkan Masayoshi Son adalah menguasai hulu dan hilir dari segala hal.”
Investor menyambut baik rencana ambisius Masayoshi Son, sementara analis memperkirakan SoftBank akan melaporkan kembali laba bersih pada kuartal Juni. Saham SoftBank mencapai rekor tertinggi bulan lalu. Rencana SoftBank untuk mengakuisisi perusahaan chip AS Ampere Computing LLC senilai US$6,5 miliar dan investasi tambahan US$30 miliar di OpenAI semakin menguatkan keyakinan investor yang melihat saham tersebut sebagai cara untuk memanfaatkan momentum startup AS.
Masayoshi Son, bagaimanapun, tetap tidak puas, menurut orang-orang yang dekat dengan miliarder tersebut. Masayoshi Son melihat proyek-proyek besar di AS memiliki potensi untuk membantu SoftBank melampaui pemimpin-pemimpin saat ini di bidang AI dan menjadi perusahaan bernilai triliunan dolar AS atau lebih besar, kata mereka.
Saham SoftBank terus diperdagangkan dengan diskon sekitar 40% dari total asetnya — yang termasuk kepemilikan sekitar 90% di Arm yang bernilai US$148 miliar. Kapitalisasi pasar SoftBank saat ini sekitar US$118 miliar, hanya sebagian kecil dari valuasi Nvidia sebesar US$4,4 triliun dan valuasi perusahaan teknologi lain yang paling erat terkait dengan kemajuan AI.
Masayoshi Son, yang pada masa lalu pernah melihat Washington menghambat atau menggagalkan rencana merger seperti penggabungan Arm dan Nvidia, berusaha memanfaatkan hubungannya dengan Donald Trump dan mengatur pertemuan rutin dengan pejabat Gedung Putih. Upaya tersebut kini krusial karena AI dan semikonduktor menjadi titik panas geopolitik. Rencana SoftBank untuk membeli Ampere sedang diselidiki oleh Komisi Perdagangan Federal.
Perhatian pada laporan keuangan kuartal Juni akan tertuju pada aset apa lagi yang mungkin dijual SoftBank untuk membantu perusahaan memperoleh likuiditas yang dibutuhkan guna memperkuat investasi di bidang hardware. SoftBank telah mengumpulkan sekitar US$4,8 miliar melalui penjualan sebagian saham T-Mobile pada Juni. Direktur Keuangan Yoshimitsu Goto mengutip nilai aset bersih perusahaan per akhir Maret sebesar ¥25,7 triliun atau US$175 miliar, mengatakan perusahaan memiliki modal yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pendanaannya.
Pada tahun fiskal yang berakhir pada bulan Maret, keluarnya Vision Fund meliputi DoorDash Inc. dan View Inc., serta perusahaan keamanan cloud Wiz Inc. dan startup software perusahaan Peak, meskipun SoftBank membeli saham di Nvidia, TSMC, dan Oracle.
“Kami mengejar AI melalui berbagai startup dan perusahaan afiliasi,” kata Son kepada pemegang saham pada Juni. “Kami memiliki satu tujuan,” terang dia. “Kami akan menjadi platformer nomor satu dalam AI super.”
(bbn)

































