Logo Bloomberg Technoz

"Kami menganggap pertemuan semacam ini sangat penting," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, merespons proposal Rusia terkait kunjungan Witkoff. "Namun, kami tidak akan mengomentarinya terlebih dahulu."

Trump mengatakan Witkoff diperkirakan akan pergi ke Rusia pada Rabu untuk kelima kalinya tahun ini. Kremlin mengisyaratkan pertemuan dengan Putin mungkin akan terjadi.

Presiden AS mengancam akan mengenakan tarif tinggi mulai Jumat (8/8/2025) terhadap negara-negara, termasuk China dan India, yang membeli minyak dan produk Rusia lainnya, untuk meningkatkan tekanan pada Putin agar menghentikan perang yang kini memasuki tahun keempat.

Donald Trump dan Vladimir Putin tiba di konferensi pers di Helsinki, Finlandia, tahun 2018. (Chris Ratcliffe/Bloomberg)

"Trump membutuhkan semacam 'hadiah', sebuah konsesi dari Rusia," kata Sergei Markov, konsultan politik berbasis di Moskow yang dekat dengan Kremlin. "Gencatan senjata udara bisa menjadi semacam hadiah itu."

Trump makin mengancam India pada Selasa, mengatakan akan menaikkan tarif "secara signifikan" atas ekspor India ke AS selama 24 jam ke depan sebagai hukuman karena membeli minyak Rusia dan "mendukung mesin perang." India menyebut ancaman itu tidak bisa dibenarkan.

Setelah kembali ke Gedung Putih dengan janji segera mengakhiri perang, Trump semakin frustrasi atas penolakan Putin untuk menyetujui gencatan senjata melalui enam panggilan telepon dengan pemimpin Rusia tersebut sejak Februari.

Ia mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa mereka telah "berbicara dengan penuh hormat dan baik, dan kemudian orang-orang tewas pada malam berikutnya akibat rudal yang menghantam sebuah kota."

Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengusulkan "gencatan senjata udara" dalam pernyataan bersama Putin pada Jumat. Namun, pemimpin Rusia itu tidak mengomentarinya. Lukashenko bertemu dengan utusan Trump untuk Ukraina, Keith Kellogg pada Juni, pejabat tertinggi AS yang mengunjungi Belarus sejak 2020.

"Saya katakan, ya, Rusia tertarik pada ini, Presiden Putin, tetapi Anda tidak menginginkannya," kata Lukashenko kepada wartawan, merujuk pada perundingan tersebut. "Katakan pada Zelenskiy untuk menyetujuinya."

Dilaporkan Ukrayinska Pravda pada Senin, mengutip sumber di kantor kepresidenan yang tidak disebutkan namanya, Kellogg diperkirakan akan mengunjungi Kyiv akhir pekan ini untuk berunding dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Zelenskiy mengatakan dia mengadakan pembicaraan telepon yang "produktif" dengan Trump pada Selasa, termasuk mengenai sanksi terhadap Rusia. Zelenskiy melalui unggahan media sosial menyebut Presiden AS "sepenuhnya mengetahui" serangan Rusia di Kyiv dan kota-kota serta masyarakat lainnya.

Rusia mengintensifkan serangan udara terhadap Ukraina dalam beberapa pekan terakhir, termasuk dengan jumlah drone yang memecahkan rekor. Putin mempertahankan tuntutan kerasnya sebagai imbalan atas kesepakatan untuk mengakhiri perang.

Tuntutan tersebut termasuk penerimaan status netral Kyiv dan pengakuan aneksasi Rusia atas Krimea serta empat wilayah di timur dan selatan Ukraina yang hanya sebagian diduduki oleh pasukannya.

Ukraina menolak syarat-syarat tersebut, sembari mendesak Rusia agar menyetujui gencatan senjata guna memberi ruang bagi negosiasi perjanjian damai.

Putin berulang kali menolak seruan AS dan Eropa untuk mematuhi gencatan senjata 30 hari. Namun, ia mendeklarasikan gencatan senjata 72 jam saat Rusia memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II pada Mei. 

Pada Maret, Ukraina dan Rusia menyatakan akan mematuhi moratorium 30 hari atas serangan terhadap infrastruktur energi, menyusul pembicaraan dengan Trump, meski masing-masing menuduh pihak lain melanggar perjanjian tersebut.

Menurut Denis Volkov, direktur lembaga survei independen Levada Center di Moskow, dua pertiga warga Rusia mendukung agar perang berakhir saat ini, sedangkan seperempatnya ingin terus bertempur.

"Bagi kebanyakan warga Rusia, berakhirnya perang, tetapi bukan kembalinya ke batas wilayah sebelumnya, adalah skenario yang disambut baik," ujarnya.

(bbn)

No more pages