PMI di bawah 50 menandakan aktivitas yang berada di zona kontraksi, bukan ekspansi.
“Angka PMI Juli menunjukkan laju ekonomi masih lemah. Kami memperkirakan momentumnya akan makin melemah pada paruh kedua tahun ini,” sebut Chang Shu dan Eric Zhu dari Bloomberg Economics.
Saat industri manufaktur di China lesu, maka permintaan energi juga akan melemah. Alhasil, permintaan batu bara sebagai salah satu sumber energi primer juga akan terdampak.
Analisis Teknikal
Lantas bagaimana proyeksi harga batu bara untuk perdagangan hari ini? Berapa saja target yang perlu dicermati pelaku pasar?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih nyaman di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 71.
RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSI di atas 70 juga menjadi sinyal bahwa sudah jenuh beli (overbought).
Sedangkan indikator Stochastic RSI ada di 76. Menghuni area beli (long) yang cukup kuat, bahkan sudah hampir jenuh.
Untuk perdagangan hari ini, masih ada risiko harga batu bara bisa turun lagi. Target support terdekat ada di rentang US$ 113-111/ton. Jika tertembus, maka target lanjutan ada di kisaran US$ 108-103/ton.
Adapun target resisten terdekat adalah US$ 115/ton. Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga batu bara ke level US$ 117-120/ton.
(aji)

































