“Resistance: 7.675, 7.758,” tulis riset MNC Sekuritas, yang juga menyebut tetap cermati IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji 7.259 – 7.415 sekaligus menguji area support terdekatnya. MNC Sekuritas merekomendasikan saham ADHI, ESSA, PANI, dan SIDO.
Senada, Mirae Asset Sekuritas juga menyebut secara teknikal, pergerakan IHSG diproyeksikan mixed to higher mengingat telah menguji wave iv terdekat.
“Adapun probabilitas penurunan suku bunga The Fed sebanyak 2x dengan masing-masing sebesar 25 bps pada 2025 mulai terbuka lebar. Bahkan probabilitas penurunan suku bunga pada September melonjak hingga lebih dari 90%,” mengutip riset Mirae.
Hal ini mengingat terjadi pelemahan pada US Jobs Market, di mana data US non–Farm Payrolls hanya naik sebesar 73.000 per Juli, jauh lebih rendah dari ekspektasi sebesar 110.000. Bahkan angka per Mei dan Juni juga direvisi turun sebesar 258.000. Mirae Asset Sekuritas menyarankan investor untuk menyimak sejumlah saham pilihan yaitu ANTM, ASII, BBRI, PTPP, OMED, IRRA, dan WIIM.
Adapun CGS International Sekuritas Indonesia memaparkan, menguatnya Bursa Wall Street dan berlanjutnya penguatan harga emas diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar.
Sementara itu aksi jual investor asing, potensi lebih rendahnya pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun ini yang menurut konsensus akan tumbuh 4,80% yoy (Kuartal I–2025 : 4,87% yoy) dan adanya spekulasi terkait kecilnya peluang saham grup PP masuk ke dalam indeks MSCI berpeluang menjadi sentimen negatif untuk IHSG.
“IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 7.380–7.295 dan resist 7.550–7.635,” analisis CGS International Sekuritas Indonesia pagi ini. Saham-saham yang direkomendasikan CGS International Sekuritas Indonesia antara lain ADMR, INCO, EXCL, UNTR, ASII, dan ADRO.
Secara singkat, Samuel Sekuritas Indonesia juga memaparkan hal serupa, “Kami memperkirakan IHSG akan bergerak naik hari ini, seiring sentimen positif dari pasar global dan regional,” sebutnya dalam riset terbaru pagi ini, Selasa.
Berseberangan dengan itu, BRI Danareksa Sekuritas, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), masih mencermati manuver jual bersih asing senilai Rp1,02 triliun pada IHSG. Secara teknikal, kegagalan bertahan di area konsolidasi membuka potensi pelemahan lanjutan menuju level 7.332.
“Tekanan turut dipicu oleh ekspektasi perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal II–2025 yang diproyeksikan hanya mencapai 4,8% yoy, lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya,” sebut BRI Danareksa Sekuritas dalam riset hariannya. Saham-saham pilihan versi BRI Danareksa Sekuritas hari ini adalah DEWA, EXCL, dan ASRI.
Phintraco Sekuritas melihat IHSG secara teknikal, indikator MACD berpotensi membentuk death cross dengan histogram positif yang semakin melemah. Sedangkan indikator Stochastic RSI mendekati area oversold. Sehingga IHSG diperkirakan terkonsolidasi di kisaran level psikologis 7.500.
“Pasar juga menantikan sejumlah indikator ekonomi yang akan dirilis pekan ini, yaitu pertumbuhan PDB Kuartal II–2025, cadangan devisa Juli 2025, serta consumer confidence, retail sales, car sales dan motorbike sales,” sebut riset Phintraco. Saham-saham pilihan Phintraco untuk hari ini adalah BMRI, JPFA, ADMR, ADRO dan SCMA.
(fad/wep)































