Jika menunggu terlalu lama untuk memastikan dampak tarif terhadap inflasi—proses yang bisa memakan waktu enam bulan atau satu tahun—The Fed, menurut Daly, "pasti" akan terlambat untuk bertindak.
The Fed sedang mendekati "ruang kompromi di mana Anda mencoba membuat penilaian mengenai di mana kebijakan perlu diambil untuk terus menekan inflasi turun, dan di mana kebijakan perlu diambil untuk terus memastikan lapangan kerja yang berkelanjutan bisa tercapai," paparnya.
"Itulah mengapa saya tidak menganggap perubahan pada Juli diperlukan, tetapi saya semakin yakin, kebijakan semakin tidak sejalan."
Karena masih banyak data, termasuk beberapa laporan pasar tenaga kerja dan inflasi yang akan dirilis sebelum pertemuan The Fed pada September, Daly tetap berpikiran terbuka.
"Tentu saja kami bisa melakukan kurang dari dua [pemotongan suku bunga] jika inflasi meningkat dan meluas atau jika pasar tenaga kerja pulih," bebernya.
Laporan Departemen Tenaga Kerja pada Jumat menunjukkan perusahaan-perusahaan AS hanya menambah 73.000 lapangan kerja bulan lalu. Revisi besar-besaran terhadap data yang dilaporkan sebelumnya bahkan menunjukkan hanya 33.000 lapangan kerja yang bertambah dalam dua bulan sebelumnya.
Menurut Daly, angka-angka tersebut tidak berarti pasar tenaga kerja dalam kondisi lemah yang mengkhawatirkan —di masa ekonomi fluktuatif, angka pengangguran kasar seringkali kurang informatif dibandingkan rasio seperti tingkat pengangguran, yang hanya naik sepersepuluh poin persentase pada Juli menjadi 4,2%.
(ros)
































