Pasar keuangan global juga menguat, dengan investor terus meningkatkan nilai investasinya atau risk on, dengan kondisi volatilitas yang menurun, diikuti aliran modal masuk ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.
Di pasar domestik, lanjut dia, indikator utama stabil, terlihat dari laju inflasi rendah dan pertumbuhan uang beredar tren meningkat.
Kendati demikian, indikator dari sisi penawaran tak seluruhnya mulus. Hal ini tercermin dari cadangan devisa masih di level tinggi dan surplus neraca dagang persistent. Meski demikian, PMI manufaktur berada di zona kontraksi.
"Kesepakatan dagang antara AS dan Indonesia untuk menurunkan tarif menjadi 19% dan menjadi salah satu yang terendah di kawasan Asia Tenggara diharapkan bisa meningkatkan daya saing Indonesia dibanding negara lain yang tarifnya tinggi," kata Mahendra.
(lav)
































