Logo Bloomberg Technoz

"Karena kita lihat ekonomi digital ini banyak sekali regulasi-regulasi yang malah kita tidak mampu menciptakan regulasinya. Contoh sederhana saja soal regulasi digital, kita gamang sekali," sebutnya.

"Saya melihatnya negara kosong, negara sibuk, negara sibuk berbisnis dengan dirinya. Negara sibuk memperkenalkan dirinya seperti ormas. Yang sibuk hanya membuat regulasi-regulasi yang ujungnya hanya untuk apa? Meras. Dan ini fakta yang terjadi," tegasnya.

Noel mengungkapkan jika terdapat beberapa tantangan ketenagakerjaan yang dihadapi Indonesia, seperti law-enforcement [penegakan hukum] dan produktivitas.

Noel menyebut, produktivitas tenaga kerja Indonesia cenderung meningkat mencapai US$28.600 pada tahun 2022. Namun, angka itu masih berada di bawah rata-rata negara ASEAN di kisaran US$30.200.

"Kalau produktivitas kita rendah, bagaimana membangun ekosistem yang bagus di dunia usaha? Ketika ada perang tarif, nggak bisa berbuat apa-apa juga kita. Tidak bisa berbuat apa-apa juga. Terkadang kita marah dengan realita apa yang dilakukan Donald Trump. Menurut saya, apa yang dilakukan Donald Trump itulah bentuk negara," tegasnya.

"Negara mampu mengintervensi. Lalu kita sebagai apa hari ini? Wujud negaranya hilang. Kenapa? Kita diwariskan dengan persoalan-persoalan yang tidak ada habisnya. Budaya korup, budaya kompetisi yang tidak sehat, kolaborasi yang tidak jujur," pungkasnya.

(ell)

No more pages