Kontributor utama dari membesarnya rugi bersih adalah beban keuangan yang naik dari USD61,9 juta menjadi USD70,4 juta. Selain itu, rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama mencapai USD11,1 juta, lebih baik dari rugi USD36,6 juta pada tahun lalu, namun tetap memberikan tekanan terhadap laba bersih.
Satu-satunya komponen pendapatan non-operasional yang mencatatkan hasil positif adalah keuntungan selisih kurs sebesar USD1,96 juta.
Sayangnya, angka ini tidak mampu menahan laju kerugian, sehingga rugi sebelum pajak tercatat sebesar USD100,8 juta, jauh lebih tinggi dari rugi sebelum pajak sebesar USD56,7 juta pada semester I-2024.
Di sisi neraca keuangan, total aset Krakatau Steel per 30 Juni 2025 tercatat sebesar USD2,91 miliar, hanya sedikit naik dari posisi akhir 2024 sebesar USD2,89 miliar.
Namun, total liabilitas meningkat dari USD2,46 miliar menjadi USD2,53 miliar. Kenaikan ini berdampak pada penurunan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, yang menyusut dari USD393 juta menjadi USD334 juta.
Tekanan likuiditas juga semakin nyata. Arus kas bersih dari aktivitas operasi mencatat defisit USD32,8 juta, memburuk dari defisit USD2,3 juta pada semester I-2024. Posisi kas dan setara kas akhir periode juga tergerus menjadi USD63,6 juta, turun drastis dari USD99,3 juta pada Juni tahun lalu.
Dengan rugi yang terus melebar dan beban keuangan yang kian menekan, pemulihan kinerja Krakatau Steel masih menghadapi tantangan berat.
(dhf)































