Sejumlah saham menjadi pendorong dan sebab IHSG melesat pada perdagangan kemarin. Saham-saham keuangan, saham perindustrian, dan saham barang baku mencatatkan penguatan paling impresif, dengan masing-masing melesat mencapai 3,02%, 0,77%, dan 0,14%.
Adapun sejumlah saham yang menguat tajam dan menjadi top gainers antara lain saham PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN) yang melejit 32,7%, saham PT Charnic Capital Tbk (NICK) yang melesat 25%, dan saham PT Argo Pantes Tbk (ARGO) yang terbang 24,8%.
Menyusul saham–saham berikut menunjang penguatan IHSG, saham PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) terbang 24,5%, saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menguat dengan kenaikan 19,9%. Serta, saham PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) menguat 16,9%.
Sentimen yang mendorong kencang laju IHSG adalah datang dari investor asing yang gencar masuk kembali ke pasar saham Indonesia. Efek meredanya tensi tarif impor yang digagas Presiden AS Donald Trump, dan juga hasil kesepakatan dagang AS dengan Jepang dan tanda–tanda kesepakatan lanjutan dengan Uni Eropa memberikan dorongan baru di pasar saham.
Saham-saham Indonesia tengah bersiap dibanjiri dana investor asing lantaran sentimen Risk–On memantik arus beli dari pasar global setelah adanya perkembangan lebih pasti tentang pencapaian kesepakatan dagang AS dengan beberapa negara mitra dagang utamanya.
Pada tanggal 23 Juli hingga 24 Juli kemarin, pasar saham Indonesia mencatatkan arus masuk asing yang mencapai Rp31949 miliar setelah hari sebelumnya mencatatkan beli bersih investor asing net buy Rp707,23 miliar pada perdagangan saham di pasar reguler.
Hal tersebut terjadi seiringan dengan IHSG yang saat ini memasuki tren bullish, menguat 8,71% di sepanjang bulan Juli setelah Amerika Serikat menunda kebijakan tarif impornya hingga pemangkasan tarif sejumlah mitra dagang.
Arus dana tersebut mengindikasikan saham-saham Indonesia kembali diminati usai berbagai sentimen seperti kegelisahan terkait dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi imbas tarif dagang yang menyeret turunnya kepercayaan investor global terhadap saham–saham di Indonesia dalam beberapa bulan.
Senada, mengutip riset Phintraco Sekuritas, IHSG ditutup menguat di level 7.530 (+0,83%) pada Kamis. Berlanjutnya penguatan IHSG ini antara lain dipicu oleh ekspektasi semakin banyak terjadi kesepakatan dagang antara AS dengan para mitra dagangnya, sehingga dampak perang dagang akan mereda dan ekonomi global terhindar dari resesi.
“Secara teknikal, tren kenaikan IHSG dalam jangka menengah panjang masih kuat selama bertahan di atas level 7.450–7.500,” mengutip riset Phintraco, Kamis.
Optimisme juga dipaparkan oleh Panin Sekuritas, IHSG ditutup di zona hijau, menghadapi uji resistance minor 7.546–7.600.
“Selanjutnya IHSG harus mampu ditutup di atas area ini, sehingga terbuka peluang melanjutkan penguatan menuju resistance 7.806–7.911.”
(fad/wdh)




























