Logo Bloomberg Technoz

Pemerintah menargetkan pengiriman sebanyak 425 ribu PMI hingga akhir 2025. Di sisi lain, dalam laporan yang sama, ada klaim yang menyebut terdapat permintaan 1,7 juta tenaga kerja dari Indonesia dari sejumlah negara: Taiwan, Hong Kong, dan Arab Saudi.

Petugas menyegel Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia di Condet, Jumat (21/3/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

"Dalam waktu dekat akan ada komitmen G to G dengan Jepang, berkaitan dengan permintaan pekerja di kelas middle to high: keperawatan, teknisi, dan hospitality dan lainnya," ujar Leon.

Tidak ada angka pasti mengenai total kuota calon pekerja karena proses kerja sama masih dinamis.

Ledakan PMI kelas Sarjana?

Peningkatan calon PMI untuk tingkatan sarjana boleh jadi akan bertambah, mengubah konfigurasi bursa tenaga kerja PMI. 

Asumsi itu muncul merujuk rilis Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari misalnya, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 4,76%, rasio terendah setelah masa pandemi. Dari sisi jumlah, persentase itu setara dengan 7,28 juta orang pengangguran saat ini, lebih tinggi dibanding tahun lalu.

Tingkat Pengangguran Tamatan Perguruan Tinggi Terus Melonjak (Bloomberg Technoz)

Dkerucutkan, tingkat pengangguran lulusan universitas menyentuh level tertinggi sejak 2021, di angka 6,23%. Proporsi jumlah pengangguran dari lulusan perguruan tinggi (diploma IV, S1 hingga S3), juga terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pada Februari 2023, 'sumbangan' terhadap jumlah penganggur mencapai 9,43%. Persentasenya meningkat pada Februari 2024 menjadi 12,21%, dan pada Februari 2025 makin tinggi mencapai 13,89%. Angka itu setara dengan 1,01 juta lulusan sarjana yang masih menganggur.

Penguatan SDM Lewat Global Talent Day

“Penguatan SDM bukan hanya soal meningkatkan keterampilan, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang untuk membuka jalan keluar dari kemiskinan secara berkelanjutan," ujar Menko PM Muhaimin Iskandar, dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu.

Salah satu kegiatan yang dicanangkan Kemenko PM adalah Global Talent Day, yang masuk dalam program Perintis Berdaya. Program ini diklaim jadi langkah strategis mengembangkan talenta PMI yang siap bersaing secara global.

"Memiliki daya saing, literasi keuangan yang baik, cakap dalam kemandirian ekonomi," ujar Leontinus.

Suasana Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia yang disegel oleh BP2MI di Condet, Jumat (21/3/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

“Sesuai arahan Menko Muhaimin. Kami ingin memastikan calon PMI tidak hanya memiliki kesempatan kerja di luar negeri, tetapi juga memiliki kesiapan, keterampilan, dan kapasitas standar global," ujarnya menegaskan.

Global Talent Day diadakan di Kabupaten Malang pada 8–9 Agustus 2025 dan menjadi percontohan atas program serupa yang akan diselenggarakan di berbagai daerah lain. 

“Global Talent Day menjadi ruang kolaboratif untuk memperkuat daya saing, konektivitas, dan kapasitas individu agar mampu menghadapi tantangan global yang terus berkembang,” tambahnya.

Sederhananya, Global Talent Day akan menjadi ruang pelatihan berbasis kompetensi, sertifikasi kerja internasional, literasi keuangan, serta penguatan tata kelola yang melindungi hak pekerja. 

"Penguatan keterampilan non teknis, serta upaya mitigasi risiko dan misinformasi internasional, seperti penipuan pinjaman online untuk modal kerja maupun kasus eksploitasi tenaga kerja," ujarnya.

Global Talent Day merupakan rangkaian kegiatan dua hari yang terdiri dari Talent Development Workshop pada 8 Agustus 2025 dan Grand Event pada 9 Agustus 2025 di Kabupaten Malang. Hari pertama difokuskan pada sesi workshop bersama pengelola BLK/LPK, guru vokasi, dan mitra industri untuk membahas peningkatan standar pelatihan dan kesiapan talenta global. 

"Hari kedua menghadirkan dialog publik bersama Menko Muhaimin, sesi inspiratif dari eks-PMI, serta showcase UMKM dan kegiatan lainnya," kata dia.

(ain)

No more pages