“Bank Jakarta menghadirkan layanan keuangan yang mudah dijangkau, relevan, dan memberdayakan, khususnya bagi para pelaku usaha sektor informal,” ujar Agus.
Kerja sama yang dijalankan, jelas dia, mencakup pemanfaatan layanan Cash Management System, termasuk pengelolaan keuangan dan transaksi pembayaran; pembukaan produk simpanan seperti tabungan, giro, dan deposito; penyediaan fasilitas pembiayaan mikro, kecil, dan menengah, serta akses terhadap produk perbankan lainnya sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
"Mencakup program promosi kelembagaan melalui berbagai media, kegiatan pameran, sosialisasi produk, kolaborasi informasi, serta pengembangan lainnya," ujar Agus.
Sementara itu, Ketua Umum APKLI Perjuangan, Ali Mahsun M Biomed mengatakan Pasar rakyatadalah sebuah sistem ekonomi yang tumbuh mandiri dalam interaksi kehidupan sosial masyarakat.
"Ini adalah warisan budaya dan kekuatan ekonomi yang melibatkan tidak kurang dari 17 juta pelaku ekonomi rakyat di negeri ini. Terima kasih atas kerja sama ini,” ujar Ali Mahsun.
Untuk diketahui, Gubernur Provinsi Jakarta Pramono Anung resmi mengumumkan perubahan nama Bank DKI menjadi Bank Jakarta. Hal ini disampaikan pada acara peluncuran rebranding nama dan logo baru di momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-498 Kota Jakarta beberapa waktu lalu.
Pramono mengungkapkan rebranding tersebut menjadi bagian dari langkah strategis dalam menyiapkan implementasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta, serta roadmap jangka panjang menuju Initial Public Offering (IPO).
“Pemilihan nama Bank Jakarta merupakan hasil dari pertimbangan mendalam. Brand Jakarta sudah dikenal luas, bersifat universal, dan memiliki daya resonansi global. Call name ini mencerminkan positioning baru bank daerah yang siap berdiri sejajar dengan lembaga keuangan nasional maupun regional,” kata Pramono di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan, Minggu (22/6/2025).
(ain)

































