Proyek yang terdiri dari 5 bendungan berurutan ini diperkirakan akan menjadi stimulus besar bagi sektor bahan bangunan seperti logam, semen, dan kaca.
Harga bijih besi tengah menuju kenaikan bulanan pertamanya sejak Januari, seiring dorongan Beijing untuk menekan kompetisi berlebih dan kapasitas berlebih di industri baja.
Upaya ini memunculkan ekspektasi perbaikan margin keuntungan pabrik dan kenaikan harga bahan baku. Proyek bendungan baru ini berpotensi memberikan dorongan bagi industri baja, yang tengah terpukul oleh krisis properti yang berkepanjangan.
Asosiasi Besi dan Baja China (CISA) pada Jumat menyatakan telah menggelar pertemuan dengan produsen baja besar dan kepala departemen baja di Kementerian Industri.
Dalam pertemuan tersebut, para peserta sepakat untuk memperkuat upaya menekan "involution" — kondisi persaingan hiperkompetitif yang menggerus keuntungan.
CISA juga menyebut pemerintah tengah mengkaji pembentukan sistem baru untuk mengendalikan kelebihan kapasitas, meskipun belum memberikan rincian lebih lanjut.
Pada pukul 10:45 waktu Singapura, harga bijih besi melonjak 2,8% ke US$103,60 per ton.
Di Shanghai, kontrak rebar dan hot-rolled coil naik lebih dari 2%. Sementara itu, tembaga di LME naik 0,5% ke US$9.830 per ton, dengan harga seng dan aluminium juga turut menguat.
(bbn)































