Logo Bloomberg Technoz

“Bahodopi secara teknis sudah siap operasi. Kontraktor, peralatan, semua sudah di lapangan. Begitu persetujuan final keluar, kami bisa langsung mulai produksi,” kata Andaru kepada awak media di Jakarta, Jumat (18/7/2025). 

Sementara itu, manajemen INCO memperkirakan jadwal operasi dari Blok Bahodopi bisa dimulai akhir kuartal II-2025 atau awal kuartal III-2025.

Tambang Bahodopi menjadi salah satu proyek strategis perseroan dalam diversifikasi produk. Dengan masuknya Bahodopi ke tahap produksi, INCO bisa meningkatkan eksposur penjualan saprolit, yang sebelumnya bertumpu pada nickel matte.

Dia menerangkan manuver itu dilakukan untuk mengimbangi penurunan harga acuan nikel global yang masih menjadi tantangan.

Kendati demikian, Vale cenderung optimis capaian hingga akhir tahun akan sesuai proyeksi.

Penjualan Domestik

Selain penjualan nickel matte, perseroan telah menjual sekitar 80.000 ton bijih saprolit kepada pembeli domestik, yang menandakan sumber pendapatan baru bagi perseroan tahun ini.

Realisasi pengiriman domestik itu menjadi bagian dari rencana penjualan yang disetujui sebesar 290.000 ton saprolit dalam RKAB akhir 2024.

Adapun, Vale telah menjual 17.096 ton nickel matte dengan nilai transaksi US$206,5 juta pada kuartal I-2025. Realisasi penjualan ini lebih rendah dari kuartal sebelumnya di level US$241,8 juta akibat volume pengiriman dan harga nikel yang lebih rendah.

Sampai kuartal-I 2025, Vale mencatatkan laba bersih US$21,79 juta atau naik 606,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu di angka US$3,08 juta.

Pada periode awal tahun ini, perusahaan mencatat EBITDA sebesar US$51,7 juta, lebih rendah dari kuartal IV-2024 di level US$54,1 juta lantaran koreksi rata-rata harga nikel.

Vale mengeluarkan belanja modal sekitar US$128,1 juta sampai kuartal I-2025. Sementara itu, kas dan setara kas perseroan per 31 maret 2025 bernilai US$601,4 juta, turun 11% dibandingkan dengan US$674,7 juta per 31 Desember 2024.

(art/naw)

No more pages