Logo Bloomberg Technoz

Jawaban Kenapa Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari

Referensi
17 July 2025 12:47

Ilustrasi Tata Surya Dengan Peluang Planet Ungu Ditinggali Alien. (Dok: IFLScience)
Ilustrasi Tata Surya Dengan Peluang Planet Ungu Ditinggali Alien. (Dok: IFLScience)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ruang angkasa selalu tampak gelap jika dilihat dari luar atmosfer Bumi, padahal Matahari — sebagai sumber cahaya utama Tata Surya — terus memancarkan sinar terang. Pertanyaannya, mengapa ruang angkasa gelap meski ada Matahari? Dilansir Bloomberg Technoz dari berbagai sumber, artikel ini akan membahas penyebab ilmiah di balik fenomena tersebut, mulai dari ketiadaan atmosfer, efek Doppler, hingga Paradoks Olbers, semuanya dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami namun tetap ilmiah dan SEO-friendly.

Ketiadaan Atmosfer: Penyebab Utama Langit Gelap di Ruang Angkasa

Konsep dari pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx NASA yang bersiap untuk mengambil sampel dari asteroid Bennu. (NASA/Goddard/Chris Meaney)

Salah satu alasan utama mengapa langit ruang angkasa terlihat hitam adalah karena ruang angkasa tidak memiliki atmosfer seperti Bumi. Di Bumi, atmosfer memainkan peran penting dalam menyebarkan cahaya Matahari, membuat langit tampak biru pada siang hari melalui proses yang dikenal sebagai penyebaran Rayleigh.

Peneliti Astronomi dan Astrofisika dari BRIN, Thomas Djamaluddin, menjelaskan bahwa di luar angkasa, tidak ada partikel udara atau molekul yang bisa menyebarkan cahaya Matahari. Cahaya hanya merambat lurus dan tidak terhambur, sehingga mata manusia tidak dapat menangkap cahaya yang menyebar, dan hasilnya langit terlihat hitam.


Di permukaan Bulan, yang juga tidak memiliki atmosfer, para astronot melihat langit gelap pekat meskipun Matahari bersinar terang di atas kepala. Ini membuktikan bahwa keberadaan atmosfer adalah kunci mengapa kita bisa melihat langit terang di siang hari di Bumi, tetapi tidak di ruang angkasa.

Efek Doppler: Cahaya yang Bergeser Keluar dari Spektrum Terlihat

Efek Doppler juga menjadi penyebab mengapa banyak cahaya di ruang angkasa tidak tampak oleh mata manusia. Ketika galaksi dan bintang menjauh dari kita akibat ekspansi alam semesta, cahaya yang mereka pancarkan mengalami pergeseran merah (redshift).

Artikel Terkait