Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan di zona hijau dengan menguat 51,54 poin (0,72%) pada posisi 7.192,01 pada Rabu (16/7/2025). Laju IHSG yang positif terjadi saat Bank Indonesia menurunkan tingkat suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 5,25%.
Sepanjang perdagangan pagi hingga sore hari, IHSG melaju nyaman di zona hijau dengan manuver yang terjadi pada level 7.142,86 sampai dengan tertingginya 7.216,81. Dengan frekuensi yang terjadi sebanyak 1,7 juta kali diperjualbelikan.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia, total transaksi perdagangan hari ini mencapai Rp16,54 triliun, dari sejumlah 29,71 miliar saham yang ditransaksikan.
Sementara itu, nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan ditutup melemah 0,11% menjadi Rp16.278/US$.
Sebanyak 351 saham berhasil menguat, dan 250 saham melemah. Sementara, 201 saham tidak bergerak.
Saham-saham teknologi, saham transportasi, dan saham infrastruktur menjadi pendorong penguatan IHSG bullish hingga melesat di zona hijau, dengan menguat hingga 6,09%, 2,35%, dan 1,82%.
Saham teknologi yang menjadi penopang IHSG sepanjang perdagangan hari ini adalah saham PT IndoInternet Tbk (EDGE) melesat 24,9%. Selain itu, penguatan juga terjadi pada saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) sebesar 19,9% point–to–point.
Senada, saham transportasi turut menjadi pendorong. Saham PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG) melesat 24,7%, saham PT Steady Safe Tbk (SAFE) melejit 20,5%, dan saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menguat 9,23%.
Menariknya, harga saham-saham LQ45 juga tercatat melesat. Saham PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) terbang 4,44%, saham PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) melesat 3,21%, dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terapresiasi 3,19%.
Senada, tren positif juga terjadi pada saham LQ45 berikut, saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) mencatat penguatan 2,86%, saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menguat 2,56%, juga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) hijau 2,48%.
Bursa Asia bergerak bervariasi pada hari ini. Indeks Ho Chi Minh Stock Index Vietnam melejit 1,01%, TW Weighted Index Taiwan melesat 0,91%, Strait Times Singapore melesat 0,3%, Shenzhen Comp China menguat 0,1%.
Sementara itu, indeks FTSE Malaysia KLCI tertekan 0,91%, CSI 300 China turun 0,3%, TOPIX drop 0,21%, NIKKEI 225 melemah 0,04%, dan Shanghai merah 0,03%.
BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,25%
Bank Indonesia (BI) mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Juli 2025. Satu yang ditunggu tentu pengumuman suku bunga acuan BI Rate.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 15–16 Juli 2025 memutuskan menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%, suku bunga Deposit Facility turun menjadi 4,5%, dan suku bunga Lending Facility turun menjadi 6%.
Pemangkasan BI Rate pada pertemuan Juli menjadi yang ketiga tahun ini setelah pada Januari dan Mei lalu.

Keputusan ini konsisten dengan semakin rendahnya perkiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5% plus minus 1%, terjaganya stabilitas rupiah sesuai fundamental, dan perlunya terus mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan
Hasil ini di luar ekspektasi pasar yang terbelah meramal keputusan RDG BI hari ini. Konsensus 33 ekonom atau analis disurvei oleh Bloomberg menghasilkan median 5,5% untuk BI Rate.
Sebanyak 15 ekonom atau analis yang disurvei memperkirakan suku bunga acuan akan dipangkas 25 bps menjadi 5,25%.
Di antara yang memprediksi BI Rate akan dipangkas 5,25% adalah Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian yang melihat adanya ruang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,25% dari posisi 5,5%.
Menurut dia, setelah Indonesia mendapatkan kesepakatan perang dagang, sudah saatnya juga kebijakan moneter menjadi lebih longgar.
Terlebih, inflasi Indonesia berada pada level yang rendah sebesar 1,87% secara tahunan atau year–on–year (yoy) pada Juli 2025 dan rupiah memiliki kecenderungan menguat.
"[Dengan hal tersebut] ruang penurunan suku bunga Bank Indonesia menjadi makin besar. Saya melihat Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga sebanyak 25 basis poin pada hari ini," ujar Fakhrul dalam siaran pers, Rabu (16/7/2025).
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, Indonesia berhasil mencapai kesepakatan dengan AS, di mana tarif ke AS diturunkan menjadi 19% dari sebelumnya 32%.
Sedangkan barang-barang impor dari AS akan dikenai tarif 0%. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Indonesia telah berkomitmen untuk membeli energi AS senilai US$15 miliar, produk pertanian AS senilai US$4,5 Miliar, dan 50 pesawat jet Boeing.
Menariknya, Presiden AS Donald Trump menyebut Presiden RI Prabowo Subianto sebagai great president, saat menyampaikan kebijakan tarif impor AS untuk RI sebesar 19%.
Pujian untuk Prabowo juga disampaikan Trump usai AS, dalam pengumuman tersebut, akan memiliki akses penuh ke pasar RI.
"Saya berbicara dengan presiden [Indonesia] yang sangat hebat [great president], sangat populer, sangat kuat, cerdas. Dan kami membuat kesepakatan itu," kata Trump.
Dalam pernyataannya, Trump menegaskan keunggulan Indonesia yang memiliki komoditas tambang tembaga berkualitas tinggi.
(fad/ros)