Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga Bitcoin kembali mencetak rekor tertinggi (all‑time high/ATH) di kisaran US$121.343,5 (Rp1,97 miliar), mendorong potensi peningkatan nilai aset negara yang tercatat sebagai pemegang cadangan besar.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana fluktuasi harga aset digital dapat berdampak langsung ke sektor keuangan publik, khususnya bagi negara-negara yang telah mencadangkan Bitcoin di neraca nasional.
Berikut ini beberapa negara yang bisa kaya mendadak karena Bitcoin mencetak ATH:
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat (AS) tercatat sebagai negara dengan cadangan Bitcoin terbesar, yakni sekitar 212.000 BTC. Dengan harga saat ini, nilai total kepemilikan tersebut mencapai setara lebih dari Rp417,6 triliun. Untuk diketahui, mayoritas Bitcoin ini berasal dari hasil penyitaan dalam kasus kriminal besar seperti penutupan pasar gelap Silk Road dan pembobolan platform Bitfinex.
2. China
China menempati posisi kedua dengan total kepemilikan 194.000 BTC. Jika dikalikan dengan harga terkini maka nilainya sekitar Rp382,18 triliun. Meski China telah melarang perdagangan kripto, pemerintahnya masih menyimpan aset kripto dalam jumlah besar yang sebagian berasal dari kegiatan ilegal seperti skema Ponzi PlusToken.
3. Inggris
Inggris memiliki sekitar 61.000 BTC, yang jika dikonversi ke nilai pasar saat ini bernilai sekitar Rp120,17 triliun. Sebagian besar aset ini diperoleh dari pengungkapan kasus pencucian uang dan penipuan digital. Uniknya, pemerintah Inggris secara rutin melelang Bitcoin hasil sitaan guna mendanai kegiatan penegakan hukum.
4. Bhutan
Bhutan, negara kecil di Asia Selatan, mengejutkan publik dengan cadangan sebanyak 13.029 BTC. Dengan harga Bitcoin terbaru, nilainya melonjak menjadi lebih dari Rp25.6 triliun. Untuk diketahui saja, negara kecil tersebut bahkan mengusung program Green Cryptocurrencies, dengan penambangan berbasis energi bersih seperti tenaga air, angin, dan matahari.
5. Elsavador
El Salvador, negara yang menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi, tercatat memiliki 5.800 BTC. Hal ini juga didukung oleh pemerintahnya yang secara aktif membeli Bitcoin sebagai bagian dari strategi keuangan nasional. Dengan harga saat ini, nilai simpanannya mencapai Rp11,42 triliun.
6. Ukraina
Ukraina menyimpan sekitar 1.200 BTC yang jika dihitung dengan harga saat ini nilainya sekitar US$Rp2,36 triliun. Kepemilikan Bitcoin Ukraina berasal dari sumbangan masyarakat internasional selama konflik bersenjata dengan Rusia. Dana Bitcoin ini juga digunakan untuk kebutuhan kemanusiaan dan pertahanan militer.
7. Finlandia
Finlandia memiliki cadangan sebanyak 1.890 BTC, yang nilainya mengalami peningkatan hingga sekitar Rp3,72 triliun. Kepingan-kepingan Bitcoin yang dikumpulkan sebagian besar disita dari kasus perdagangan narkoba. Pemerintah Finlandia juga aktif menjual sebagian Bitcoin untuk membiayai berbagai program sosial.
8. India
India, yang selama ini bersikap hati-hati terhadap aset kripto, ternyata memiliki sekitar 450 BTC. Dengan pergerakan harga Bitcoin hari ni perolehannya tercatat sekitar Rp886,5 miliar. Menariknya saat ini pemerintah India tengah mempertimbangkan untuk mengintegrasikan aset digital ini ke dalam rencana pembangunan ekonomi nasional.
(prc/wep)