Selain itu, strategi lainnya adalah mengutamakan penerbitan SBN dalam mata uang rupiah, yang dilakukan untuk mengendalikan risiko nilai tukar; mengutamakan penerbitan melalui lelang reguler untuk meningkatkan transparansi dan upaya pengembangan pasar SBN; mengoptimalkan penerbitan SBN ritel sesuai dengan permintaan investor dengan tetap mempertimbangkan biaya dan risiko.
Selanjutnya, melakukan private placement secara selektif dalam upaya mendorong penyediaan instrumen untuk pengembangan pasar keuangan.
"Pemerintah akan melakukan optimalisasi private placement terutama dari investor potensial yang bersumber dari institusi yang memiliki keterbatasan untuk melakukan pembelian SBN melalui lelang."
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan penerbitan SBN valas sebagai pelengkap yang dilakukan secara terukur untuk mengendalikan biaya dan risiko, dan menghindari crowding out effect, serta memperluas/diversifikasi penerbitan SBN valas yang dilakukan selain pada mata uang kuat yaitu dolar Amerika Serikat, euro, yen Jepang, dolar Australia, dan yuan Hongkong (CNH).
(lav)
































