Pada bulan April, Presiden Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang membentuk Satgas (Task Force) Gedung Putih untuk Pendidikan AI dan menyerukan kemitraan publik-swasta dengan menyediakan sumber daya bagi pendidikan K-12 tentang AI dan penggunaan tool AI di dunia akademis.
Pengembang AI juga semakin berfokus pada sekolah sebagai area pertumbuhan bisnis mereka. Pada bulan Februari, OpenAI mengumumkan kemitraan dengan sistem California State University untuk menghadirkan software kepada 500.000 mahasiswa dan fakultas.
Bulan April, Anthropic memperkenalkan Claude for Education, sebuah versi chatbot yang dirancang khusus untuk pendidikan tinggi. Google milik Alphabet Inc.
Para developer AI juga semakin berfokus pada sekolah sebagai area pertumbuhan bisnis mereka. Pada bulan Februari, OpenAI mengumumkan kemitraan dengan sistem California State University untuk menghadirkan perangkat lunaknya kepada 500.000 mahasiswa dan fakultas.
Tiga bulan sebelumnya Anthropic memperkenalkan Claude for Education, sebuah versi chatbot yang dirancang khusus untuk pendidikan tinggi. Google milik Alphabet Inc. juga telah membuat kesepakatan untuk membawa perangkat AI-nya ke sekolah-sekolah umum dan universitas.
“Ketika berbicara tentang AI di sekolah, pertanyaannya adalah apakah AI digunakan untuk mengganggu pendidikan demi kepentingan siswa dan guru atau dengan mengorbankan mereka,” kata Chris Lehane, chief global affairs officer OpenAI, dalam sebuah pernyataan. “Kami ingin teknologi ini digunakan oleh para guru untuk kepentingan mereka, dengan membantu mereka belajar, berpikir, dan berkreasi.”
Serikat guru mengatakan bahwa akademi ini akan membuka fasilitas fisik di Manhattan, New York, dan akan ada lebih banyak lokasi lainnya. Akademi ini juga akan menawarkan sesi pelatihan online.
(bbn)


































