Proyek ini ditargetkan menghasilkan lebih dari 1 juta ton amonia hijau per tahun—produk turunan hidrogen yang lebih mudah dikirim karena terbentuk dari kombinasi hidrogen dan nitrogen.
Afrika Selatan, dengan potensi energi surya dan angin yang melimpah, kini bersaing dengan negara-negara seperti Namibia untuk menjadi produsen utama bahan bakar ramah lingkungan ini.
Hidrogen hijau disebut-sebut sebagai solusi untuk mendekarbonisasi sektor industri berat dan pelayaran global.
Hidrogen hijau diproduksi melalui proses elektrolisis, yakni pemisahan molekul air menggunakan energi terbarukan untuk menghasilkan hidrogen yang kemudian disintesis menjadi sumber energi bersih.
Namun, sebagian kalangan masih meragukan apakah biaya produksi dapat ditekan cukup rendah agar hidrogen hijau mampu bersaing secara ekonomi dengan bahan bakar fosil konvensional seperti diesel yang tinggi emisi karbon.
Hive Hydrogen menyebut proyek ini sebagai inisiatif terbesar dan paling maju di antara proyek hidrogen hijau lainnya di Afrika Selatan, dengan target pasar ekspor seperti Jepang dan Korea Selatan.
Proyek tersebut telah menarik minat dari perusahaan teknik di Asia Timur, Eropa, dan Inggris, menurut Yunus Hoosen, pejabat senior di Departemen Perdagangan dan Industri Afrika Selatan.
(bbn)































