Logo Bloomberg Technoz

China Perpanjang BMAD, RI Cari Alternatif Ekspor Hilirisasi Nikel

Mis Fransiska Dewi
07 July 2025 10:40

Pabrik peleburan baja cair dari tanur tinggi. Dengan AKI dalam membantu produsen memangkas biaya dan reduksi emisi karton. (Dok: Bloomberg)
Pabrik peleburan baja cair dari tanur tinggi. Dengan AKI dalam membantu produsen memangkas biaya dan reduksi emisi karton. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Perindustrian mengungkapkan bakal memperluas alternatif pasar bagi ekspor produk hilirisasi nikel, setelah China memberlakukan perpanjangan bea masuk antidumping (BMAD) terhadap baja nirkarat atau stainless steel dari Indonesia sebesar 20,2%.

“Hal ini perlu diantisipasi melalui perluasan pasar ekspor dan mendorong penyerapan stainless steel dalam negeri untuk pemenuhan rantai pasok industri nasional,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta kepada Bloomberg Technoz, dikutip Senin (7/7/2025).

Setia mengatakan perpanjangan BMAD selama 5 tahun tersebut berpotensi menekan daya saing harga ekspor baja nirkarat RI ke China, sehingga berisiko menekan kinerja ekspor kumulatif dan memperlambat kegiatan produksi di lini hilir industri nikel dalam negeri. 


“Kami memahami bahwa setiap negara memiliki kebijakan untuk melindungi industri dalam negerinya. Namun demikian, Indonesia meyakini bahwa produk stainless steel yang diekspor ke China telah diproduksi secara wajar, kompetitif, dan sesuai prinsip perdagangan yang adil,” ujarnya. 

Batang stainless steel digulung menjadi kumparan./Bloomberg-Anindito Mukherjee

Tantangan Hilirisasi