Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meresmikan lima proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) milik entitas PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) senilai US$364,8 juta atau setara sekitar Rp5,91 triliun (kurs Rp16.204).
Proyek-proyek ini dikembangkan oleh anak usaha BREN, Star Energy Geothermal, yang berlokasi di Salak dan Wayang Windu, Jawa Barat. Peresmian dilakukan secara daring oleh Prabowo dalam acara bertema pengoperasian dan pengembangan energi terbarukan yang dipusatkan di Kawah Ijen, Bondowoso, Jawa Timur.
Direktur Utama Barito Renewables Hendra Soetjipto Tan menjelaskan lima proyek tersebut merupakan bagian dari ekspansi dan penambahan kapasitas pembangkitan sebesar total 112 megawatt (MW) dan menyerap 3.356 tenaga kerja.
“Peresmian ini merupakan kesinambungan dari komitmen Barito Renewables menginvestasikan USD 365 juta untuk menghadirkan tambahan kapasitas pembangkitan dengan total 112 megawatt (MW),” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (7/7/2025).
Dari lima proyek yang diresmikan, tiga di antaranya merupakan pembangunan unit baru. Salak Binary dibangun dengan investasi senilai US$45,5 juta dan kapasitas 16,6 MW, serta telah beroperasi secara komersial sejak Februari 2025.
Sementara proyek Wayang Windu Unit 3 dengan investasi US$106,3 juta memiliki kapasitas 30 MW dan ditargetkan beroperasi secara komersial pada Desember 2026. Proyek Salak Unit 7 dengan investasi US$133 juta memiliki kapasitas 40 MW dan juga direncanakan mulai beroperasi pada Desember 2026.
Dua proyek lainnya merupakan program retrofitting. Salak Unit 4, 5, dan 6 akan ditingkatkan dengan tambahan kapasitas 7,2 MW melalui investasi senilai US$23 juta dan ditargetkan beroperasi pada Agustus 2025. Sementara Wayang Windu Unit 1 dan 2 mengalami peningkatan kapasitas sebesar 18,4 MW dengan nilai investasi US$57 juta dan diproyeksikan beroperasi pada Januari 2026.
Hendra Tan mengklaim seluruh proyek menggunakan teknologi terkini seperti binary cycle untuk memanfaatkan panas sisa (brine), desain turbin bilah 3D yang meningkatkan efisiensi tanpa overhaul besar, compact power plant, teknologi single flash, dan integrated control system. Barito Renewables menyebut penggunaan teknologi tersebut dapat meningkatkan efisiensi pembangkitan, memperpanjang umur operasional, serta mengoptimalkan pemanfaatan uap panas bumi.
BREN juga menyatakan komitmennya dalam mendukung target pemerintah untuk mencapai bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025.
(dhf)