Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 basispoin dari 5,5% menjadi 5,25% dalam Rapat Dewan Gubernur BI periode Juli 2025. Gubernur BI Perry Warjiyo mendesak perbankan Tanah Air turut menurunkan suku bunga, baik simpanan maupun kredit.  

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menanggapi imbauan dari bank sentral. Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menjelaskan BNI terus memperkuat struktur pendanaan dan mendorong digitalisasi sebagai strategi untuk mengoptimalkan momentum pelonggaran kebijakan moneter BI.

"Penurunan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,25% menjadi peluang besar bagi pertumbuhan kredit dan pemulihan ekonomi nasional," ujar Okki dalam keterangan tertulis, Senin (21/7/2025).

Pelonggaran kebijakan moneter ini memberi peluang besar untuk mendorong pertumbuhan kredit dan memperluas akses pembiayaan kepada masyarakat serta pelaku usaha.

Menurut dia, BNI berfokus mengoptimalkan efisiensi struktur pendanaan dengan memperkuat Current Account Saving Account (CASA) berbasis transaksi. Kanal digital menjadi penggerak utama dalam memperbesar CASA sekaligus menekan biaya dana atau cost of fund agar tetap kompetitif di tengah tren suku bunga rendah.