Logo Bloomberg Technoz

"Indonesia sudah secara tertulis pun sudah memasukkan dan sudah dibahas baik itu dengan United States Trade Representative, dengan Secretary of Commerce maupun Secretary of Treasury," ujarnya.

Dalam kaitan itu, Airlangga berharap Indonesia bisa dikenakan tarif yang lebih rendah dari Vietnam sebesar 20% dan 40%. Terlebih, selama ini Indonesia juga tidak memiliki transshipment atau barang yang diakut dari negara lain dan dirakit secara minimal di Indonesia sebelum diekspor ke AS.

Ketika ditanya apakah Indonesia akan menerapkan kebijakan serupa dengan Vietnam untuk menghapus bea masuk dari AS sebagai ganti pengurangan tarif, Airlangga mengatakan, selama ini impor dari Negeri Paman Sam juga dikenakan tarif rendah.

"[Komoditas] yang kebanyakan impor ke Indonesia, tarifnya di bawah 10% bahkan ada 0% dan 5%. Jadi itu top komoditas yang Indonesia impor dari AS," ujarnya.

Vietnam telah mencapai kesepakatan dagang dengan AS dan berhasil mendapatkan tarif lebih rendah ketimbang tarif semula yang dikenakan pada negara yang baru merdeka pada tahun 1976 itu.

Kesepakatan AS dan Vietnam tercapai di tengah masih berlangsungnya negosiasi Pemerintah RI yang telah dilangsungkan sekian lama hingga kini tim negoisasi yang dipimpin oleh Airlangga telah melayangkan penawaran kedua pada Pemerintah AS.

Vietnam berhasil mendapatkan penurunan tarif ekspor ke AS, dari semula 46% menjadi minimal 20% untuk semua barang yang dijual ke Negeri Paman Sam. Kesepakatan juga memuat pengenaan tarif 40% untuk ekspor transshipment yang melalui Vietnam, yang diduga membidik barang China yang dijual ke AS lewat negeri itu.

Sebagai ganti penurunan tarif, Vietnam menghapus semua bea masuk untuk seluruh barang impor dari Amerika.

Analis memprediksi pemerintahan Donald Trump kemungkinan meminta syarat serupa dari Indonesia. "Kami memprediksi, AS juga meminta duty free seluruh impor dari AS. Juga, tarif minimal 10%-20% atas seluruh ekspor ke AS serta tarif sebesar 30%-50% untuk ekspor transshipment," kata Lionel Priyadi, Fixed Income and Market Strategist Mega Capital dalam catatannya, pagi ini (3/7/2025).

(lav)

No more pages