Logo Bloomberg Technoz

Hal ini turut diperparah dengan kondisi likuiditas yang mengetat di tengah kondisi suku bunga tinggi dan perlambatan pertumbuhan dana pihak ketiga. 

Kata dia, jika bank Himbara terus dipaksa untuk ekspansi kredit tanpa dukungan likuiditas tambahan atau kompensasi fiskal, maka tekanan terhadap loan to deposit ratio (LDR) dan kebutuhan pendanaan akan meningkat tajam.

"Kemungkinan bangkrut sangat kecil karena bank-bank Himbara merupakan BUMN strategis yang secara implisit dijamin oleh negara. Tetapi, tetap berisiko mengalami penurunan kinerja laba, efisiensi operasional, hingga turunnya kepercayaan investor jika tekanan ini terus berlanjut tanpa kebijakan pendukung yang memadai," tegasnya.

Dari sisi keamanan dana nasabah, Arianto berpendapat akan tetap aman karena seluruh bank Himbara diawasi secara ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu. 

Meski begitu, jika tekanan terhadap likuiditas dan kualitas aset terus memburuk tanpa adanya intervensi, potensi gangguan terhadap layanan perbankan bisa terjadi. Yakni, pengetatan pemberian kredit atau pembatasan likuiditas internal.

"Penting bagi pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara penugasan sosial dan keberlanjutan bisnis bank agar tidak mengorbankan stabilitas sistem keuangan dan kepercayaan publik," pungkasnya.

(ell)

No more pages