Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta – Shell Plc dengan tegas membantah telah mengincar dan dalam proses negosiasi serius untuk mengakuisisi pesaingnya dari Inggris, BP Plc.

“Menanggapi spekulasi media baru-baru ini, Shell ingin mengklarifikasi bahwa [kami] tidak secara aktif mempertimbangkan untuk mengajukan penawaran kepada BP dan mengonfirmasi bahwa [kami] belum melakukan pendekatan,” tegas raksasa migas Eropa itu melalui pernyataan resmi, Kamis (26/6/2025).

Shell juga menggarisbawahi "tidak ada pembicaraan yang dilakukan dengan BP terkait dengan kemungkinan penawaran.”

Logo BP Plc./Bloomberg-Christopher Pike

Pernyataan Shell tersebut dibuat dengan mengacu pada kode akuisisi Inggris, atau UK Takeover Code, di mana perseroan terikat oleh batasan yang ditetapkan dalam Aturan 2.8 kode tersebut.

Menurut aturan akuisisi yang berlaku di Inggris, Shell secara umum dilarang mengajukan penawaran selama enam bulan.

Berdasarkan Catatan 2 pada Aturan 2.8 UK Takeover Code, Shell berhak untuk mengesampingkan batasan dalam Aturan 2.8 dalam keadaan berikut:

a) dengan persetujuan dewan BP;

b) jika pihak ketiga mengumumkan niat tegas untuk mengajukan penawaran kepada BP;

c) jika BP mengumumkan pengabaian Aturan 9 atau pengambilalihan terbalik; dan

d) jika telah terjadi perubahan keadaan yang material (sebagaimana ditentukan oleh Panel Pengambilalihan).

“Kami tetap fokus untuk memberikan nilai lebih dengan emisi yang lebih sedikit melalui kinerja, disiplin, dan penyederhanaan,” tegas Shell.

Spekulasi mengenai rencana akuisisi BP oleh Shell pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal (WSJ) pada Rabu (25/6/2025).

BP global sendiri memang sedang berada di bawah tekanan kuat setelah bertahun-tahun mencetak kinerja buruk dan bergulat dengan isu intervensi pemegang saham aktivis utama.

Usai beredarnya rumor akuisisi tersebut, saham Shell melonjak dalam perdagangan AS pada Rabu.

Adapun, BP telah berjuang melawan kinerja buruk yang berkepanjangan yang sebagian besar berasal dari strategi nol bersih yang dianut oleh mantan CEO Bernard Looney.

Penggantinya, Murray Auchincloss, mengumumkan "pengaturan ulang" padaFebruari yang mencakup peralihan kembali ke minyak, pemotongan untuk membeli kembali saham dan janji untuk menjual aset.

(wdh)

No more pages