Kemudian pada pukul 18.31 WIB, tiga personil dari potensi SAR atas nama Samsul Fadli dari unit Lombok Timur, sodara Agam dan TIO dari Rinjani Squad diturunkan untuk mendekati korban.
“Selanjutnya, terhadap korban dilaksanakan wrapping survivor (pembungkusan jenazah),” ujarnya.
Usai Tim SAR mendapat informasi mengenai kondisi korban, tim SAR gabungan menyiapkan sistem evakuasi.
Dilaporkan terdapat tujuh tim SAR yang akan menginap di area sana. Akan tetapi pada pukul 19.00 WIB dibatalkan rencana evakuasi karena kondisi cuaca yang tak memungkinkan dan dilanjutkan pada hari ini Rabu (25/6).
Hariyadi pun menjelaskan skema proses evakuasi korban.
“Kemudian dari LKP, korban akan dievakuasi menyusuri rute pendakian menuju Posko-Sembalun dengan cara ditandu,” ujarnya.
“Selanjutnya, pesawat yang sudah kita siapkan nanti di Posko-Sembalun akan melaksanakan evakuasi medis udara menuju ke rumah sakit Bayangkara di Polda NTB,” tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI) menyampaikan belasungkawa atas kecelakaan pendakian terhadap turis perempuan asal Brasil (26) berinisial JM yang jatuh ke jurang di area dekat danau kawah Gunung Rinjani pada Sabtu pagi, 21 Juni 2025 lalu.
Laporan terakhir Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengatakan korban diperkirakan telah meninggal dunia dan kini tengah dipersiapkan untuk proses evakuasi.
“Kementerian Pariwisata menyatakan bahwa kami turut prihatin atas kecelakaan pendakian Gunung Rinjani, pada Sabtu, 21 Juni 2025,” kata Kemenpar RI melalui siaran pers, Selasa (24/2025).
Menukil siaran pers Kemenpar RI hari ini, Warga Negara Asing (WNA) tersebut mulanya melaporkan jatuh ke jurang di area dekat Danau Kawah Gunung Rinjani ketika dia melakukan pendakian bersama satu pemandu dan lima peserta lainnya. Tim SAR gabungan menemukan posisi korban berada di kedalaman sekitar 400 meter (m). Akan tetapi, evakuasi sulit dilakukan karena medan itu dinilai ekstrem dan cuaca buruk melanda.
(dec/spt)































