Logo Bloomberg Technoz

Harga Kobalt di China Naik Usai Kongo Perpanjang Larangan Ekspor

News
23 June 2025 13:40

Conveyor belt berisi kobalt./dok. Bloomberg
Conveyor belt berisi kobalt./dok. Bloomberg
Annie Lee -- Bloomberg News

Bloomberg, Harga kobalt dan saham produsen di China melonjak setelah Republik Demokratik Kongo memperpanjang larangan ekspor hingga September 2025, memperketat pasokan bahan baku penting untuk produksi paduan logam dan baterai.

Negara di Afrika itu, menyumbang sekitar tiga perempat dari total produksi kobalt dunia, pada Sabtu menyatakan larangan ekspor akan tetap berlaku “karena tingginya tingkat persediaan di pasar.”

Keputusan ini memperpanjang masa penghentian ekspor empat bulan yang dimulai sejak 22 Februari.

Harga kobalt di Bursa Baja Nirkarat Wuxi melonjak hingga 12% pada Senin sebelum memangkas kenaikan menjadi sekitar 8%.