Pada awal perdagangan, harga emas dunia sempat naik. Investor mencemaskan perkembangan di Timur Tengah. Akhir pekan lalu, Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas pengayaan uranium di Iran.
“Tujuan kami adalah menghancurkan kapasitas pengayaan nuklir di Iran dan menghentikan ancaman dari negara pendukung teror nomor satu di dunia. Iran, penindas di Timur Tengah, harus mau berdamai. Jika tidak, maka serangan lanjutan akan lebih besar dan jauh lebih mudah,” demikian Trump, seperti diwartakan Bloomberg News.
Iran tidak tinggal diam. Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi menyebut serangan AS “keterlaluan dan akan memiliki konsekuensi panjang”.
Sementara Garda Revolusi Iran menyatakan bakal terus menargetkan serangan ke Israel. Mereka juga menyebut dan basis militer AS di Timur Tengah sebagai sebuah kelemahan.
Emas adalah aset yang dipandang aman (safe haven asset). Saat situasi sedang penuh turbulensi, investor biasanya memilih emas sebagai sarana perlindungan.
“Harga emas bisa melonjak ke level US$ 3.400/troy ons dengan cepat. Namun tema utamanya adalah volatilitas,” kata Nick Twidale, Kepala Analis AT Global Markets, juga diberitakan Bloomberg News.
(aji)





























