Bloomberg Technoz, Jakarta - Koneksi internet di Iran dilaporkan mengalami gangguan besar-besaran hingga hampir terputus total pada Rabu (18/6/2025), di tengah meningkatnya eskalasi konflik militer dengan Israel yang telah memasuki hari keenam.
Menurut perusahaan pemantau web global NetBlocks, Iran kini berada dalam kondisi "pemadaman internet nasional yang nyaris menyeluruh".
Laporan tersebut diperkuat oleh data dari IODA (Internet Outage Detection and Analysis), sistem pemantauan konektivitas internet real-time yang mencatat hilangnya konektivitas secara tiba-tiba di seluruh wilayah Iran.
Kepala Divisi Wawasan Data di perusahaan infrastruktur internet Cloudflare, David Belson, menyebut bahwa lalu lintas internet di Iran "sekarang 97% di bawah tingkat lalu lintas pada waktu yang sama seminggu yang lalu."
Meski demikian, data belum bisa memastikan penyebab pastinya, kata Belson, sebagaimana mengutip dari Tech Crunch, Kamis (19/6/2025).
Belson menambahkan, biasanya dalam kasus pemadaman internet besar dibarengi dengan hilangnya pengumuman ruang alamat IP dari negara bersangkutan. Namun, hal itu tidak terlihat dalam kasus Iran kali ini.
"Kami hanya melihat trafiknya menurun drastis. Tapi datanya tidak memberi tahu alasannya," ujarnya.
Pakar lain, Doug Madory juga mengamati hal serupa. Melalui unggahan di X (sebelumnya Twitter), Madorym dari perusahaan analitik jaringan Kentik, menyatakan bahwa banyak penyedia layanan internet (ISP) di Iran kini offline.
"Ini adalah pemadaman internet nasional kedua dalam beberapa hari, dan jauh lebih parah dari sebelumnya," tulisnya.
Pemadaman ini terjadi di tengah konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang terus meningkat.
⚠️ Confirmed: Live network data show #Iran is now in the midst of a near-total national internet blackout; the incident follows a series of earlier partial disruptions and comes amid escalating military tensions with Israel after days of back-and-forth missile strikes ? pic.twitter.com/Iu598aIMRJ
— NetBlocks (@netblocks) June 18, 2025
Selain perang fisik, Iran juga dilaporkan mengalami beberapa serangan siber sejak konflik terbaru dimulai. Serangan itu mencakup peretasan terhadap sejumlah lembaga penting, termasuk bank besar dan platform kripto lokal.
Media pemerintah Iran, IRIB, bahkan menyebut Israel telah meluncurkan "perang siber besar-besaran" terhadap Teheran. Sejumlah pejabat Iran dikabarkan telah mengambil langkah pembatasan akses internet secara nasional sebagai respons terhadap ancaman tersebut.
Hingga kini, belum ada penjelasan resmi dari pemerintah Iran terkait penyebab utama pemadaman internet ini. Namun, analis memperkirakan langkah ini kemungkinan merupakan kombinasi antara respons terhadap serangan siber dan upaya pemerintah membatasi arus informasi di tengah situasi yang tidak menentu.

(wep)