“Ekspor yang kuat, impor yang lebih rendah, serta pemrosesan minyak mentah mendekati 17 juta barel per hari menyebabkan penarikan besar-besaran pada stok minyak mentah AS,” kata Matt Smith, analis minyak utama kawasan Amerika di firma intelijen pasar Kpler.
“Kenaikan stok produk olahan yang sangat kecil, ditambah permintaan implisit yang mulai pulih, turut memperkuat laporan yang bernada bullish ini.”
Namun demikian, menurut Smith, fokus pasar masih tertuju pada meningkatnya konflik antara Israel dan Iran.
Ketegangan ini berpotensi mengganggu ekspor dari Iran—produsen terbesar ketiga di OPEC—dan menghambat aliran pasokan minyak melalui Selat Hormuz, jalur pelayaran penting bagi distribusi energi global.
(bbn)
No more pages































