Logo Bloomberg Technoz

B-2 tetap menjadi satu-satunya jet tempur di gudang persenjataan AS yang mampu membawa jenis bom yang diperlukan untuk menargetkan dan berpotensi menghancurkan fasilitas nuklir Iran yang terkubur dalam, seperti yang ada di Fordow. Meski jet tempur siluman B-2 mampu terbang dalam jarak jauh langsung dari AS, belum ada keputusan untuk mengerahkannya ke wilayah tersebut.

Namun, mantan komandan militer AS di Timur Tengah, Joseph Votel mengatakan hal ini bisa dengan cepat berubah.

"Saya bayangkan pesawat ini bisa dikerahkan dengan cepat ke pangkalan depan di wilayah tersebut. Mereka bisa beroperasi secara mandiri—sehingga lebih mudah untuk menempatkannya di lokasi daripada aset pendukung lainnya—amunisi, perawatan, dan dukungan lainnya," katanya kepada Al Arabiya.

Selain pesawat pembom dan jet tempur, Pentagon mengerahkan kapal induk kedua dan beberapa kapal perusak ke Timur Tengah pada Senin. Al-Monitor melaporkan awal bulan ini bahwa aset tambahan tersebut diminta oleh jenderal militer AS tertinggi untuk Timur Tengah sebelum konflik antara Iran dan Israel pecah.

Para pejabat pertahanan AS mengonfirmasi bahwa belasan pesawat pengisi bahan bakar Angkatan Udara AS sedang dalam perjalanan atau sudah tiba di wilayah tersebut. Mereka menekankan, hingga saat ini, militer AS tetap dalam posisi defensif dan tidak menyerang Iran.

Selain serangan langsung, Votel mengatakan opsi kedua ialah serangan jangka panjang yang bertujuan untuk melemahkan aset dan kemampuan program senjata nuklir Iran secara perlahan.

"Seperti yang disebutkan—ini akan menjadi strategi jangka panjang," imbuhnya.

Meski begitu, Trump mengatakan dalam unggahannya di Truth Social, "kami sekarang memiliki kendali penuh dan total atas langit di atas Iran." Tidak jelas siapa yang dimaksud Trump dengan "kami," meski POLITICO mengutip seorang pejabat AS yang mengatakan ini berarti militer AS.

Donald Trump. (Lo Scalzo/EPA/Bloomberg)

Menurut para pejabat, pasukan AS juga baru-baru ini membantu Israel dalam mencegat rudal dan pesawat nirawak Iran, menggunakan sistem pertahanan darat dan laut.

Apakah Iran kembali ke perundingan masih belum pasti. Teheran bersikeras tidak akan terlibat dalam negosiasi nuklir selama diserang Israel.

Namun, Selasa, Trump tampaknya mengeluarkan ultimatum. "Kesabaran kami mulai habis," katanya, mengklaim AS tahu "di mana tepatnya 'Pemimpin Tertinggi' yang disebut-sebut bersembunyi."

Trump menambahkan, pemimpin tertinggi itu adalah target yang mudah, tetapi aman untuk saat ini. "Kami tidak akan menyingkirkannya [membunuhnya!], setidaknya untuk saat ini."

"Namun, kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil atau tentara Amerika. Kesabaran kami mulai menipis. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!" kata Trump.

(ros)

No more pages