Keputusan ini merupakan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang berlangsung pada Selasa dan Rabu, 17–18 Juni 2025.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan Bank Sentral juga mempertahankan suku bunga deposit facility tetap di level 4,75% dan suku bunga lending facility 6,25%.
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate di level 5,5% pada Juni 2025. Hal ini disampaikan sebagai hasil rumusan kebijakan moneter.
Perry menjelaskan keputusan ini sejalan dengan tetap berjalannya tingkat inflasi yang sesuai sasaran dan kestabilan nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global yang tinggi. Selain itu, hal ini juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertemuan dilangsungkan di tengah perkembangan geopolitik yang berubah dramatis menyusul serangan Israel pada Iran pada Jumat lalu, kala pasar belum lepas dari kegelisahan akan dampak perang dagang serta kelesuan pertumbuhan ekonomi yang menyertainya.
Adapun Keputusan ini selaras dengan ramalan pasar. Konsensus 35 Ekonom/Analis yang disurvei oleh Bloomberg menghasilkan median 5,5% untuk BI Rate.
Namun, suara pasar tidak bulat, ada dissenting opinion. Sebanyak 9 Ekonom/Analis yang disurvei mengestimasi BI Rate berpeluang dipangkas 25 bps menjadi 5,25%.
Sembilan ekonom tersebut kesemuanya berasal dari institusi asing, yaitu Barclays, Citigroup Securities, Goldman Sachs, HK and SH Banking Corp, Maybank Securities, lalu Nomura Singapore Ltd, BNP Paribas juga ANZ Banking Group serta Credit Agricole CIB.
(fad)





























