Logo Bloomberg Technoz

Arsal menegaskan fokus perseroan saat ini adalah mencegah efek domino dari volatilitas harga batu bara terhadap kegiatan produksi perseroan.

Tahun ini, PTBA menargetkan produksi sebanyak 50 juta ton batu bara, naik dari realisasi tahun lalu sejumlah 43,3 juta ton batu bara.

Sementara itu, penjualan perseroan juga ditargetkan sebanyak 50 juta ton tahun ini, setelah memecahkan rekor di level 42,9 juta ton pada 2024, naik 16% dari tahun sebelumnya.

“Jadi kuncinya, dengan adanya penurunan [harga batu bara], kami harus melakukan efisiensi biaya dan kami juga harus membuat cost leadership. Ini untuk kepentingan para stakeholders agar sustainable dan [kinerja] perusahaan ini bisa terjaga positif,” kata Arsal.

Bukit Asam sebelumnya menyatakan rencana untuk mengakuisisi tambang batu bara pada 2024, khususnya aset-aset yang memproduksi batu bara kalori tinggi.

Saat konferensi pers kinerja PTBA awal Maret tahun lalu, Arsal mengatakan perseroan bakal masuk dan mengakuisisi tambang-tambang yang ditawarkan pemerintah, dengan syarat bisa memberikan nilai positif terhadap kinerja perseroan.

“Akuisisi tambang ini beberapa proyek kemarin sempat ada dilakukan tender oleh pemerintah untuk beberapa yang ditawarkan tambang-tambang yang dilakukan relinquish. PTBA akan mengikuti akuisisi dengan memperhatikan kelayakan ekonomis tambang.”

Arsal mengatakan pemerintah sempat menawarkan tambang dengan batu bara kalori rendah, sehingga PTBA tidak ikut dalam proses tender tersebut.

Namun, bila pemerintah kembali menawarkan tambang dengan tingkat kalori batu bara yang lebih tinggi, PTBA berpotensi untuk mengakuisisinya.

Selain itu, PTBA sebelumnya mengatakan bakal mengkaji tambang milik swasta bila ada penawaran.

Dalam kaitan itu, Arsal menggarisbawahi PTBA merupakan salah satu pemegang izin usaha pertambangan (IUP) yang memiliki cadangan tambang terbesar dibandingkan dengan seluruh pemegang IUP lainnya.

PTBA memiliki cadangan batu bara sebesar 5 miliar metrik ton sementara yang sudah terbukti (proven) bisa ditambang adalah hampir mencapai 3 miliar metrik ton.

Dengan asumsi rata-rata produksi PTBA sebesar 40 juta per tahun, cadangan PTBA masih tahan hingga 75 tahun mendatang. 

Bila PTBA bisa meningkatkan kapasitas produksi menjadi 100 juta per tahun, kata Arsal, maka cadangan bisa dimanfaatkan hingga 30 tahun mendatang.

(wdh)

No more pages