Logo Bloomberg Technoz

Dibandingkan April (month-to-month/mtm), inflasi Mei tercatat 0,1%. Lebih rendah dibandingkan April yang sebesar 0,2% mtm dan perkiraan pasar yang juga 0,2% mtm.

Adapun laju inflasi inti (core) secara tahunan adalah 2,8% yoy. Tidak berubah dari posisi April dan menjadi yang terendah sejak 2021.

Sedangkan inflasi inti secara bulanan ada di 0,1% mtm pada Mei. Lebih rendah ketimbang April yang sebesar 0,2% mtm dan ekspektasi pasar dengan perkiraan 0,3% mtm.

Sumber: Bloomberg

Perkembangan ini menggambarkan tekanan inflasi di AS tidak terlalu berat, bahkan minim saja. Artinya, peluang bank sentral Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga acuan tetap terbuka.

Dalam dot plot terbaru, The Fed memperkirakan bisa terjadi penurunan Federal Funds Rate sebesar 50 basis poin (bps) tahun ini. Pasar pun memperkirakan demikian.

Sumber: Bloomberg

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas jadi lebih menguntungkan saat suku bunga bergerak turun.

Analisis Teknikal

Bagaimana prediksi harga emas untuk hari ini? Apakah bisa naik lagi atau justru terkoreksi?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas bertengger di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 56. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sedangkan indikator Stochastic RSI ada di 69. Menghuni area beli (long) yang cukup kuat.

Namun dengan kenaikan yang sudah 3 hari tanpa putus, ada kemungkinan harga emas bisa turun hari ini. Target support terdekat ada di US$ 3.340/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka US$ 3.329/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Adapun target resisten terdekat adalah US$ 3.372/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga emas menuju US$ 3.395/troy ons.

(aji)

No more pages