Pernyataan Wang muncul setelah China menuding AS telah melanggar kesepakatan dagang yang sebelumnya dicapai di Jenewa. Pemerintah China menyoroti kebijakan pembatasan baru yang dinilai diskriminatif, termasuk pengendalian ekspor chip AI, penjualan perangkat lunak desain semikonduktor, serta rencana pencabutan visa bagi pelajar China.
Sementara itu, Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, pekan lalu menuduh Beijing tidak mematuhi sejumlah poin dalam kesepakatan tersebut, termasuk lambatnya ekspor mineral penting yang dibutuhkan untuk produksi elektronik canggih.
Donald Trump menyatakan keyakinannya bahwa perbincangan dengan Presiden China, Xi Jinping, dapat meredakan ketegangan dagang. Namun hingga kini belum jelas apakah percakapan antara kedua pemimpin tersebut sedang dijadwalkan.
Perdue sendiri tiba di Beijing pada pertengahan Mei, dengan harapan dapat memanfaatkan kedekatannya dengan Trump untuk membuka kembali jalur komunikasi penting dalam hubungan AS-China yang tengah menghadapi tantangan.
(bbn)





























