“Kami tidak mengumumkan tanggal ‘X’ karena kami menggunakannya untuk mendorong proses legislasi,” jelas Bessent. Bulan lalu, ia sempat menyampaikan kepada para legislator bahwa AS kemungkinan akan kehabisan otoritas pinjamannya pada bulan Agustus jika plafon utang tidak segera dinaikkan atau ditangguhkan.
Para analis Wall Street dan peramal ekonomi swasta memperkirakan tenggat tersebut akan jatuh antara akhir Agustus hingga pertengahan Oktober.
Dalam kesempatan yang sama, Bessent juga menanggapi pernyataan CEO JPMorgan Chase & Co, Jamie Dimon, yang memperingatkan bahwa pasar obligasi “akan mengalami gejolak.”
“Saya sudah lama mengenal Jamie, dan sepanjang kariernya dia sering membuat prediksi seperti itu,” kata Bessent. “Untungnya, tak satu pun dari prediksi itu menjadi kenyataan. Itulah sebabnya dia bankir yang hebat — dia selalu mencoba mengantisipasi kemungkinan terburuk.”
Bessent menambahkan, pemerintah berkomitmen menurunkan defisit secara bertahap. “Ini proses yang panjang, dan targetnya adalah menurunkannya dalam empat tahun ke depan,” tegasnya.
Isu Perdagangan dengan China
Menanggapi perang dagang antara AS dan China, Bessent menyampaikan optimisme bahwa masalah tersebut "akan diselesaikan" melalui pembicaraan langsung antara Presiden Trump dan Presiden China Xi Jinping dalam waktu dekat.
Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, Kevin Hassett, mengatakan panggilan telepon antara kedua pemimpin dijadwalkan berlangsung pekan ini.
“Presiden akan melakukan percakapan penting mengenai negosiasi perdagangan dengan Presiden Xi minggu ini,” ujar Hassett dalam program This Week di ABC. “Itulah yang kami harapkan.”
Sebelumnya, Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, menuduh China gagal mematuhi elemen-elemen dalam kesepakatan dagang yang telah dirundingkan di Jenewa, dengan menyebut bahwa Beijing masih “memperlambat dan membatasi” ekspor bahan penting seperti mineral langka dan magnet tanah jarang.
“Bisa jadi itu kesalahan sistem, atau mungkin memang disengaja,” kata Bessent. “Kita akan tahu setelah Presiden berbicara langsung dengan Ketua Partai.”
Bessent juga menanggapi kekhawatiran soal dampak dari keputusan Presiden Trump yang menggandakan tarif impor baja dan aluminium AS menjadi 50%. Menurutnya, dampak terhadap industri konstruksi bisa jadi ada, tetapi manfaat bagi industri baja akan jauh lebih besar.
“Apakah akan berdampak pada industri konstruksi? Mungkin,” ujar Bessent kepada CBS. “Tapi dampaknya terhadap industri baja akan sangat positif.”
(bbn)































